SWASEMBADA JAGUNG

Jakarta, AKtual.com – Petani di Kecamatan Grobogan, Purwodadi mulai menggunakan benih jagung tahan bulai jenis P36 Bekisar untuk mengurangi ancaman serangan jamur “peronosclerospora maydisatau” yang biasa disebut penyakit bulai yang merongrong hasil panen petani di daerah itu.

“Jika sudah parah, tipologi serangan penyakit khas cendawan ini mampu mengagalkan panen petani 60 persen hingga 70 persen dari produksi. Selama menjadi petani 10 tahun lamanya dengan luasan 2 hektar, masalah penyakit bulai menjadi momok bagi petani di wilayah kami,” kata Ketua Kelompok Tani Sido Maju di Kecamatan Klambu Grobogan Jawa Tengah, Edi seperti dikutip dari siaran pers PT DuPont Indonesia di Jakarta, Jumat (25/5).

Padahal, prestasi Grobogan Tahun 2017, total luas panen jagung diperkirakan saat itu tidak kurang dari 120 ribu ha. Apabila rata rata produktivitas 6 ton per ha, produksi jagung di Grobogan selama Tahun 2017 tidak kurang dari 720 ribu ton. Grobogan tetap menjadi produsen jagung terbesar di Jawa Tengah.

Petani di Grobogan memerlukan upaya preventif untuk mengatasi penyakit bulai yang meresahkan. Nyaris tak ada benih yang mampu tahan serangan bulai di daerah ini katanya saat acara Farmer’s Field Day di Desa Nambuhan Grobogan Jateng yang diselenggarakan PT DuPont Indonesia.

“Saat saya coba tanam pakai varietas P36 Bekisar, terbukti tanaman jagung yang saya miliki terbebas dari serangan penyakit jamur bulai, padahal petak lahan disebelah saya 70 persen terserang bulai,” ujar Edi.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid