Begitu pula, Ahmad (55) seorang petani warga Desa Cipining, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, mengaku selama sepekan terakhir ini harga lengkuas anjlok sekitar 50 persen dari harga sebelumnya.
Mereka petani di sini memasok lengkuas, selain ke Pasar Induk Kramat Jati juga Pasar Angke, Kebayoran Lama, Duri, dan Pasar Palmerah.
“Kami memasok lengkuas ke Jakarta menggunakan angkutan truk dengan biaya cukup lumayan,” katanya.
Begitu pula, Sudin (50, seorang petani warga Curugbitung Kabupaten Lebak mengaku musim panen lengkuas tahun ini dipastikan merugi.
Sebab harga lengkuas mencapai Rp3.000/kilogram dari sebelumnya Rp6.000/kilogram.
“Dengan anjloknya harga lengkuas itu tentu petani merugi karena tidak sebanding dengan biaya produksi serta transportasi,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan pemerintah daerah mendorong petani terus mengembangkan tanaman lengkuas atau laja merah karena permintaan pasar cenderung meningkat.
Produksi lengkuas selain untuk bahan baku sayuran juga obat-obatan herbal.
“Kami mendorong petani terus mengembangkan lengkuas karena permintaan pasar cenderung meningkat,” katanya.
ant
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby