Sejumlah pedagang membawa hewan ternak sapi mereka yang akan dijual di Pasar Hewan Sunggingan, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (26/6). Menurut data Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Hewan Sunggingan menjelang perayaan Idul Fitri penjualan hewan sapi mengalami penurunan dari 1200 ekor menjadi 800 ekor yang masuk di pasar tersebut, yang disebabkan sebagian peternak enggan menjual sapi mereka karena harga sapi lokal anjlok berkisar Rp1 juta hingga Rp2 juta per ekor, dampak dari daging impor masuk di Indonesia. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc/16.

Cirebon, Aktual.com – Para peternak yang berada di Cirebon, Jawa Barat, mengeluhkan tingginya harga bakalan sapi untuk penggemukan yang dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan.

“Sekarang untuk bakalan sapi penggemukan harganya bisa mencapai Rp13 juta per ekornya, tentu hal ini yang mengakibatkan harga daging sapi terus mengalami kenaikan,” kata Salah satu pengurus Koperasi Ternak Sapi Pasundan Adi Mukadi di Cirebon, Sabtu (27/8).

Bakalan ternak sapi yang ia gemukan merupakan sapi lokal yang didatangkan dari Jawa Tengah dan juga Jawa Timur, karena di kedua provinsi itulah bakalan sapi lokal tersedia.

Ia menuturkan kalau untuk sapi lokal memang lebih cepat tumbuh dalam hal penggemukan, karena memang suhu dan kondisi iklim masih sama berbeda kalau sapi bakalan datang dari luar negeri.

Selain itu, dengan mahalnya harga bakalan sapi yang mencapai Rp13 juta, maka untuk menekan harga daging sapi tersa sulit dan jika harga daging sapi sampai dibawah Rp100 ribu per kilogram, maka para peternak akan mengalami kerugian.

“Pemerintah menginginkan harga daging dibawah Rp100 ribu ini bisa saja terjadi kalau harga bakalan juga tidak semahal sekarang minimal dibawah Rp10 juta,” tuturnya.

Harga sapi bakalan dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan dan ini juga mengakibatkan peternak kurang mendapatkan keuntungan, kalau pada tahun 2005 harga bakalan sapi per ekor itu Rp3 juta sekarang di tahun 2016 per ekor Rp13 juta.

Dengan mahalnya harga bakalan, peternak juga sulit mendapatkan keuntungan dan tentunya kalau ada kenaikan bakalan, maka dipastikan harga sapi dinaikan, agar bisa sedikit memberikan hasil.

(Ant)

Artikel ini ditulis oleh: