Jakarta, Aktual.com — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara memamerkan peti mayat “Soronga” berusia 400 tahun pada Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN 2015 di Kota Kendari, Kamis (12/11).

Peti mayat berukuran panjang 4,75 meter dan lebar 70 cm itu sehari-hari disimpan di Museum Negeri Provinsi Sultra.

Salah seorang petugas dan perawatan benda-benda bersejarah Museum Provinsi Sultra Yustinus mengatakan, peti mayat dari kayu besi itu ditemukan di salah satu gua di Kabupoaten Kolaka Utara.

Benda pusaka itu milik raja pertama Lamasaro Mokole Kondeeha dari Suku Tolaki-Mekongga yang ditemukan masyarakat setempat pada tahun 1981 di Gua Tonggolasi Kecamatan Pakue Kabupaten Kolaka Utara.

Sejak ditemukan benda bersejarah itu langsung diserahkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra dengan berita acara.

“Kami merawat dan menjaganya hingga saat ini, sehingga masih terpelihara dengan baik,” ujar Yus yang juga salah satu Kepala Seksi di Museum Negeri Provinsi.

Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN akan dibuka Kamis (12/11) oleh salah satu menteri, setelah Wapres Jusuf Kalla dipastikan batal hadir karena ada agenda lain.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Sultra Lukman Abunawas mengatakan Sulawesi Tenggara pada tahun ini dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggara tiga kegiatan nasional secara bersamaan waktunya yang di pusatkan di Kota Kendari, ibu kota provinsi Sultra.

Tiga kegiatan nasional itu adalah Festival Seni Qasidah Nasional skala besar, Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN, serta Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) Nasional.

Dikatakan, festival seni qasidah berlangsung 12-19 November, Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN berlangsung 12-15 November, dan Peran Saka Nasional berlangsung selama sepekan pada 13-18 November 2015.

“Ini adalah sebuah kebanggaan dan prestasi Sultra karena dipercaya oleh pusat untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan nasional, bahkan dilakukan secara bersamaan,” kata mantan bupati Konawe dua periode tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: