Trump memang sering memprotes kesepakatan bernama Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) yang diprakarsai oleh presiden sebelumnya, Barack Obama, karena dinilai merugikan Amerika Serikat.

JCPOA disanjung Obama karena menjadi kunci untuk menghentikan pengembangan senjatan nuklir oleh Iran, dengan imbalan pencabutan sejumlah sanksi. Kesepakatan ini juga ditandatangani oleh China, Prancis, Rusia, Inggris, Jerman, dan Uni Eropa.

Iran mengaku hanya mengembangkan nuklir untuk tujuan damai.

Namun, mereka akan menarik diri dari JCPOA jika Washington kembali menjatuhkan sanksi.

Pada Oktober, Trump memutuskan menyatakan bahwa Iran tidak mematuhi kesepakatan nuklir. Dia menuding Tehran “tunduk pada inti semangat” JCPOA meskipun badan atom internasional menyatakan sebaliknya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby