Jakarta, Aktual.com – Ratusan massa mengatasnamakan Aliansi Muslim Milenial (AMM) menggelar istighosah akbar berupa pembacaan yasinan, tahlil, dan doa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (24/10).

Mereka mendoakan para pimpinan KPK Agus Rahardjo dkk agar tidak takut menghadapi intervensi mantan pimpinan KPK yang pernah tersandung masalah hukum.

“Melalui istighosah berupa pembacaan Yasinan, tahlil dan doa ini, kami mendoakan agar KPK dibawah kepemimpinan Agus Rahardjo selalu kuat melawan intervensi dari mantan pimpinan KPK. KPK jangan mau diadu domba dengan Polri,” tegas Koordinator aksi Ahmad Al Husein.

“Kami sangat menyayangkan ada mantan pimpinan KPK yang sok kebal hukum, ikut obok-obok internal KPK. Internal KPK harus solid jangan ada faksi-faksian,” kata Ahmad lagi.

Lebih lanjut, Ahmad berharap agar internal lembaga antirasuah bisa solid dan kompak satu suara agar tidak menimbulkan kontroversi publik.

“Ingat, mataharinya harus satu, jangan mendua. Loyalitas dan patuh kepada pimpinan KPK saat ini Agus Rahardjo. Segala persoalan yang heboh belakangan ini yakni soal pertemuan Deputi Penindakan KPK dengan Tuan Guru Bajang dan buku merah jelas-jelas dibantah oleh pimpinan KPK. Tapi kenapa masih ada yang cari-cari kesalahan dan ini rentan di politisir,” terang Ahmad.

Dia mengingatkan agar tidak ada faksi-faksi didalam organ penyidik untuk saling menjatuhkan. Dia tak ingin ada pihak yang mengambil kesempatan di momentum tahun politik ini.

“Kami tak ingin kinerja KPK menjadi tidak maksimal jika ada benalu didalamnya, apalagi tidak loyal kepada Agus Rahardjo. Ini tidak boleh terjadi, jangan sampai ada internal yang bermain jadi alat politik tertentu,” bebernya.

“Tidak bisa dipungkiri KPK saat ini rentan dipolitisasi oleh berbagai pihak. Pesan kami yang menjadi prioritas penting adalah perkuat manajeman organisasi di KPK. Agar tidak ada dua matahari, cukup satu saat ini patuhi dan loyal kepada Agus Rahardjo,” paparnya.

Melalui aksi simpatik kali ini, massa juga mengutuk kelompok yang berupaya melakukan pembunuhan karakter terhadap figur Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).

“Kami tidak bisa diam saja jika ulama kami (TGB) di fitnah. Save TGB, stop kriminalisasi ulama jangan ada lagi tuduhan negatif, KPK jangan masuk angin dengan opini-opini diluar sana. Ingat KPK harus solid jangan mau diadu domba,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan