Temanggung, Aktual.com – Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Sindoro dan Sumbing, Mulyono mengatakan, dari pengamatan yang dilakukan selama ini, gunung Sindoro tidak menunjukkan adanya peningkatan aktivitas.
“Saat ini status gunung Sindoro masih aktif normal, kemunculan asap sulfatara itu suatu yang wajar bagi gunung api aktif seperti Sindoro,” kata Mulyono di pos pengamatan, Selasa (15/12).
Ia mengatakan, asap sulfatara memang mengandung belerang dan beracun, namun kadar racun itu ada tingkatannya. Namun asap sulfatara dari Gunung Sindoro ini tidak membahayakan.
“Jadi asap itu tergantung arah angin, jika arah anginnya ke bawah, maka tidak menutup kemungkinan bau belerang bisa dirasakan oleh warga, tetapi itu tidak berbahaya,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat di lereng Gunung Sindoro di Desa Mranggen Tengah dan Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dikejutkan munculnya bau tidak sedap seperti belerang, diduga dari puncak Gunung Sindoro yang mengeluarkan asap sulfatara.
Warga Desa Bansari Sofyan (32) mengatakan dalam dua hari terakhir muncul bau tidak sedap, terutama pada saat pagi hari sekitar pukul 06.30 hingga 07.00 WIB dan malam hari sekitar pukul 20.00 WIB.
“Baunya cukup menyengat, tapi tidak lama, hanya sebentar saja,” katanya.
Menurut dia, sejak dinyatakan aktif normal pada tahun 2011, hingga sekarang puncak Gunung Sindoro sering mengeluarkan asap putih, namun selama ini warga belum pernah mencium bau seperti belerang.
“Kemunculan asap dari puncak gunung sudah biasa, warga juga sudah tidak kaget lagi, tetapi kalau bau belerang ini baru kali ini dirasakan warga,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: