"Tahun 2018, pemasangan jargas Tarakan sebanyak 4.695 unit rumah tersebar di 6 lokasi. Keenam lokasi tersebut adalah Kp. Enam, Kp Empat, Mamburungan, Mamburungan Timur, Rusunawa dan Perum Khusus. Pembangunan ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang dibangun tahun 2016 sebanyak 21.000 SR dan tahun 2010 sebanyak 3.366 SR. Seluruh program pembangunan Jargas di Tarakan menggunakan APBN melalui penugasan Pemerintah kepada PGN,” kata Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, di sela-sela rangkaian kunjungan kerjanya di Tarakan, Rabu (14/11/2018).

Jakarta, Aktual.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mendapatkan penugasan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM, untuk membangun 4.695 jaringan gas bumi (jargas) rumah tangga di Tarakan, Kalimantan Utara. Proyek yang dibiayai APBN ini ditargetkan selesai akhir 2018.

“Tahun 2018, pemasangan jargas Tarakan sebanyak 4.695 unit rumah tersebar di 6 lokasi. Keenam lokasi tersebut adalah Kp. Enam, Kp Empat, Mamburungan, Mamburungan Timur, Rusunawa dan Perum Khusus. Pembangunan ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang dibangun tahun 2016 sebanyak 21.000 SR dan tahun 2010 sebanyak 3.366 SR. Seluruh program pembangunan Jargas di Tarakan menggunakan APBN melalui penugasan Pemerintah kepada PGN,” kata Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, di sela-sela rangkaian kunjungan kerjanya di Tarakan, Rabu (14/11/2018).

Proyek jargas Tarakan tahun 2018 ditargetkan rampung dalam waktu 141 hari sejak dimulai pada Agustus lalu. Total investasi proyek senilai Rp 48,5 miliar. Hingga akhir Oktober 2018, pembangunan fisik telah mencapai 23,42%. Realisasi itu terbilang cukup cepat, jika mengacu rencana pembangunan yang semestinya baru mencapai 12,52%.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Dilo Seno Widagdo menyampaikan jargas di Tarakan akan mengalirkan gas bumi yang berasal dari Pertamina EP dan Medco. Pelayanan tersebut akan menyasar pemukiman hingga Rusunawa. “Dengan tambahan infrastruktur ini, PGN bisa membantu warga Tarakan untuk menikmati pasokan energi yang efisien dan aman,” kata Dilo.

Sejak 2009 hingga 2017, Pemerintah telah membangun jargas 236.046 sambungan di 31 kabupaten/kota. Pada tahun ini, Pemerintah akan membangun jargas sebanyak 89.664 sambungan di 18 kabupaten/kota sesuai dengan Kepmen ESDM Nomor 267 K/10/MEM/2018 dan Kepmen ESDM Nomor 268 K/10/MEM/2018, tanggal 25 Januari 2018. Penugasan diberikan kepada PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

“PGN mendapat tugas membangun jargas dan infrastruktur pendukungnya di Kota Medan 5.656 sambungan, Kabupaten Deli Serdang 5.560 sambungan, Kabupaten Serang 5.043 sambungan, Kota Pasuruan 6.314 sambungan, dan Kabupaten Probolinggo 5.025 sambungan. Selanjutnya, pengembangan jargas oleh PGN di Kabupaten Bogor 5.120 sambungan, Kota Cirebon 3.503 sambungan, dan Kota Tarakan 4.695 sambungan.” papar Dilo.

Hingga akhir tahun 2018 Pemerintah melalui APBN, total sambungan jargas diperkirakan mencapai 325.710 SR.

“Dana APBN harus digunakan untuk membangun sesuatu yang memang dibutuhkan oleh masyarakat, salah satunya program pembangunan jaringan gas. Prioritas bagi rumah sederhana, rusun sederhana, dan daerah-daerah yang jauh lebih membutuhkan penghematan.” jelas Arcandra.

Pemerintah setiap tahunnya akan terus menambah pembangunan jaringan gas bumi rumah tangga, sehingga semakin banyak masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, merasakan manfaat besar menggunakan gas bumi, mulai dari lebih efisien, mudah, praktis dan mengalir 24 jam penuh tanpa takut kehabisan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka