Jakarta, aktual.com – Dalam rangka mendorong percepatan penggunaan kendaraan rendah emisi, PGN berpartisipasi dalam acara dua tahun-an Asia Pacific Natural Gas Vehicles Association International Biennial Conference & Exhibition (ANGVA 2019) di The Tribrata, Jakarta Selatan, pada 26-27 November 2019.
Mengusung tema “Moving Towards Low Carbon, Low Emission, Next Generation Vehicle”, 8th Asia Pacific Natural Gas Vehicles Association International Biennial Conference & Exhibition (ANGVA 2019) mendukung pemerintah Indonesia dalam upaya mengurangi pencemaran udara yang terjadi di Indonesia, khususnya yang terjadi di kota-kota besar seperti DKI Jakarta.
Next Generation Vehicles sebagai sub-tema perhelatan ANGVA 2019, salah satunya mengacu pada kendaraan berbahan bakar gas. Peralihan dari kendaraan berbahan bakar minyak menuju alternatif Next Generation Vehicles yang ramah lingkungan, terbukti menghasilkan emisi gas buang dalam skala yang minimum, dan dapat menjadi solusi tepat guna yang mampu mendukung peningkatan kualitas udara di kota-kota besar Indonesia
Pasar NGV (“Natural Gas Vehicle” atau “kendaraan berbahan bakar gas”) di Indonesia diharapkan terus meningkat, mengingat ketersediaan sumber daya alam gas bumi Indonesia yang melimpah dan sayang apabila tidak dimanfaatkan secara maksimal khususnya bagi sektor transportasi.
Dalam sesi konferensi ANGVA 2019, PGN diwakili oleh Sabaruddin selaku Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia memaparkan materi dengan tema “Fueling The Transport Sector and Industry With Natural Gas: The Way Forward”.
PGN siap dan berkomitmen dalam memenuhi kebutuhan energi yang bersih. Dengan layanan terintegrasi gas bumi meliputi penyediaan energi gas bumi melalui berbagai pilihan moda gas pipa, compressed natural gas (CNG) dan liquefied natural gas (LNG), PGN siap melayani kebutuhan gas bumi untuk sektor transportasi.
Menurut Sabaruddin, dengan target pemerintah dalam target Agenda SDG untuk pembangunan berkelanjutan dan target penggunaan gas bumi domestik 20% tahun 2050, PGN mendukung penuh upaya konversi bahan bakar transportasi darat maupun transportasi laut menggunakan LNG dan CNG.
Sabaruddin mengatakan, “PGN akan mengembangkan jangkauan pemasangan gas pipa untuk bisa menyuplai CNG dan LNG secara lebih luas. Kemudian kami juga akan membangun infrastruktur gas bumi yang terintegrasi, salah satunya terminal LNG di Teluk Lamong.”
Terminal LNG yang akan dibangun dapat mengoptimalkan pembangunan stasiun CNG meskipun berlokasi jauh dari sepanjang pipa gas bumi (LCNG). Selain itu, pembangunan infrastruktur LNG juga sangat dibutuhkan untuk mendukung distribusi bahan bakar LNG untuk sektor transportasi.
“Sebagai Sub-Holding gas bumi Indonesia, PGN akan berupaya memenuhi serta mengelola infrastruktur stasiun CNG di berbagai wilayah di Indonesia,” imbuh Sabar
Kendaraan berbasis gas atau NGV menjadi salah satu solusi dalam menjaga kualitas udara bersih, apalagi ketersediaan sumber alam gas dan infrastruktur gas telah tersedia lebih dari 10 ribu km termasuk beberapa infrastruktur non pipa yang dikelola PGN sebagai sub holding gas.
Dalam ajang tersebut, PGN juga memamerkan mobil CNG yang memiliki sistem dual fuel yaitu dapat menggunakan BBM dan BBG. Jika BBG pada kendaraan habis, maka secara otomatis mobil akan menggunakan bahan bakar minyak.
Bahan bakar gas (CNG) untuk kendaraan merupakan salah satu produk PGN yaitu GasKu. GasKu sendiri saat ini telah digunakan di beberapa operator taksi, bajaj, bus Transjakarta ataupun kendaraan lainnya. GasKu saat ini dapat diperoleh di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan Mobile Refueling Unit (MRU) PGN yang tersebar di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung dan Batam.
“Sebagai langkah nyata kami mendukung program pemerintah untuk mengkonversi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG), kami menyediakan GasKu. GasKu terbukti dapat meningkatkan pendapatan pengemudi sektor transportasi dan pemanfaatan gas bumi memiliki dampak secara multiplier effect terhadap perekonomian nasional,” tutup Rachmat Hutama selaku Sekretaris Perusahaan PGN.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin