Jakarta, Aktual.com – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mempertanyakan rencana holding BUMN sektor energi yang digagas Menteri BUMN, Rini Soemarno dengan mencaplokĀ PT PGN (Persero) Tbk ke dalam anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Pertagas.
Menurut Ketua Umum Apindo, Haryadi Sukamdani aksi korporasi itu hanya akan mengalami penyimpangan tujuan. Lagian kata Haryadi, selama ini pengusaha merasakan manfaat persaingan antara Pertagas dengan PGN, namun jika holding itu terjadi maka akan menghilangkan daya kompetisi dan malah terjadi dominasi.
Akibatnya harga gas akan semakin mahal yang tentunya menyulitkan sektor industri dan merugikan pengusaha dan masyrakat. Kemudian kestabilan ekonomi-pun terganggu.
“Tujuan akhirnya seperti apa, percuma holding kalau nanti ada distorsi. Dengan adanya PGN dan Pertagas kita juga menarik benefit. Misalnya kita juga ada kendala dari harga. Nanti mereka seperti PLN,” kata Haryadi di Hotel Syahid Jakarta, Kamis (8/9).
Sementara Menteri Rini pernah mengungkapkan pikirannya bahwa tujuan holding agar meningkatkan leverage perusahaan sebagai pertimbangan untuk memudahkan BUMN mendapat hutang dalam jumlah besar.
Melalui kata sambutannya yang diwakili oleh Sekretaris Kementerianā BUMN, Imam Apriyanto Putro pada acara seminar ‘Sinergi BUMN’, Rini menjelaskan; dengan kemudahan mencari sumber pendanaan untuk hutang yang besar, dia yakin bisa menjadikan hutang tersebut sebagai tambahan modal mengembangkan BUMN.
“Holding ini meningkatkan kemampuan leverage BUMN untuk memperoleh pendanaan. Dengan holding kita harap dapat pendanaan dalam jumlah yang besar,” kata Rini, Kamis (11/8).
(Dadang Sah)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan