“Kepada calon pelanggan rumah tangga maupun industri, kami selalu mengampanyekan bahwa gas bumi ini memiliki emisi gas buang dan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan energi fosil atau BBM. Sehingga semakin banyak yang tertarik untuk memanfaatkan gas bumi,” katanya.
Menurutnya, tantangan utama bagi PGN dalam menambah jumlah pelanggan adalah pembebasan lahan untuk membangun pipa transmisi dan distribusi gas bumi.
Ia meyakini kesulitan tersebut dapat teratasi dengan adanya integrasi PT Pertamina Gas (Pertagas) ke PGN. Sebab, infrastruktur jaringan pipa yang selama ini dibangun secara terpisah oleh dua perusahaan hilir gas terbesar di Indonesia, kini bisa disatukan menjadi lebih luas lagi.
Sampai akhir kuartal I 2018, panjang pipa gas yang dimiliki PGN mencapai lebih dari 7.453 km atau setara dengan 80 persen pipa gas bumi nasional. Dari infrastruktur tersebut, PGN menyalurkan gas bumi ke 196.221 pelanggan industri maupun rumah tangga.
Sementara panjang pipa yang dikelola Pertagas mencapai 2.438 km. Dengan integrasi kedua perusahaan tersebut, maka akan menguasai infrastruktur jaringan pipa gas bumi di Indonesia sebesar 96 persen.[ant]
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid