Jakarta, aktual.com – PGN ingin membangun virtual pipeline atau penyaluran gas tidak melalui pipa dalam rangka penyaluran gas di wilayah Indonesia bagian timur.

“Bagaimana dengan Indonesia timur, kita tidak bisa menggunakan pipa. Tapi yang kita bangun adalah virtual pipeline dengan membangun moda-moda infrastruktur untuk penggunaan LNG,” ujar Direktur Utama PGN Gigih Prakoso di Jakarta, ditulis Jumat (9/8).

Gigih menjelaskan bahwa karena sifatnya gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG), maka pihaknya harus membangun terminal regasifikasi dan terminal penyimpanan atau storageuntuk menyimpan LNG di seluruh daerah-daerah yang membutuhkan gas, supaya Indonesia timur juga menikmati layanan gas.

Saat ini yang sedang dilakukan oleh PGN yakni studi independen dalam rangka menentukan terlebih dahulu lokasi hub atau terminal utama bagi virtual pipeline, jumlah kapasitasnya, dan juga lokasi spoke atau terminal yang lebih kecil.

“Nanti dari hub-hub itu, baru nanti kita kembangkan spoke atau terminal kecilnya,” kata Gigih.

Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil serta lautnya yang juga sangat dalam, menjadi tantangan tersendiri bagi PGN untuk membangun pipa gas.

Namun PGN memiliki strategi ke depan untuk mengantisipasi kondisi geografis tersebut. Bagi Indonesia barat, khususnya Sumatera dan Jawa, PGN akan menyalurkan gas melalui pipa yang akan terhubung mulai dari wilayah Arun, Aceh sampai dengan Jawa Timur.

Menghadapi tantangan ke depan dalam penyediaan energi bersih yang berkelanjutan serta dalam upaya memperluas pemanfaatan gas bumi ke seluruh wilayah di Indonesia melalui pembangunan infrastruktur gas bumi nasional, PGN siap menjalankan peran Sub Holding Gas sebagai kepanjangan tangan pemerintah dan masyarakat untuk akses energi gas bumi yang lebih terjangkau, ramah lingkungan dan kompetitif.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin