Bandarlampung, aktual.com – Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku penerima penugasan pengelolaan jaringan gas (Jargas) di Kota Bandarlampung, kini menyasar pelanggan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk pemanfaatan energi gas bumi.
“Selain 10.321 sambungan rumah tangga (SR) yang telah teraliri gas bumi, kini kami selaku BUMN Sub Holding Gas PGN telah meneruskan pemanfaatan energi baik gas bumi kepada beberapa UMKM di wilayah sekitar Jargas,” kata Sales Area Head (SAH) PGN Lampung, Mochamad Arif, di Bandarlampung, Senin (18/11).
Ia menyebutkan, saat ini Jargas Kota Bandarlampung sudah dapat dimanfaatkan bukan hanya oleh pelanggan rumah tangga, namun juga oleh pelaku UMKM.
“Jika di sekitar lokasi tempat usaha terdapat pipa Jargas yang telah terpasang, maka sangat dimungkinkan gas bumi dapat dimanfaatkan pula oleh UMKM untuk menjadi bahan bakar, tentu saja sesuai dengan segala ketentuan yang berlaku dalam tata cara berlangganan yang telah ditentukan,” ujarnya.
Menurut dia, hingga akhir triwulan IV tahun 2019 ini sudah terdapat sekitar 8 UMKM di Kota Bandarlampung yang telah berlangganan gas bumi.
Menurut dia, sebanyak dua UMKM sedang dalam proses konstruksi pemasangan pipa, sedangkan satu pelanggan lagi dalam tahap pengurusan perizinan.
Arief menjelaskan, beberapa UMKM yang telah terpasang instalasi gas bumi diantaranya rumah makan (RM) Hj Ciganea Way Halim, RM Sederhana Kedaton, RM Rawon Budi Rahayu Tanjung Karang Timur.
Kemudian, Geprek Bensu Tanjung Karang Pusat, sedangkan RM Mbok Wito Pahoman dan RS Bumi Waras dalam proses konstruksi pemasangan instalasi.
Dengan adanya penetrasi Jargas kepada pelanggan UMKM di Kota Bandarlampung diharapkan hal ini mampu menjadi stimulus baru bagi perkembangan perekonomian di wilayah setempat.
Salah satu pelanggan home industri Hedo Panko di wilayah Kedaton, semenjak menggunakan gas bumi PGN menuturkan UMKM nya mampu meningkatkan produksi tepung roti.
Produsen tepung roti di wilayah Lampung itu saat ini dapat melakukan produksi tidak hanya pada pagi hari namun juga setiap saat dibutuhkan.
Hal tersebut dikarenakan pasokan gas bumi senantiasa tersedia kapan pun pihak pelanggan membutuhkan. Beda halnya dengan saat menggunakan gas elpiji 3 kg yang sangat terbatas jumlahnya.
Bahkan kini dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan Hedo Panko sudah mampu menyerap tenaga kerja sekitar lokasi sejumlah 50 orang, yang tidak kalah menggembirakan bagi pemilik usaha ini adalah kini, tidak hanya produksi tepung roti saja yang menggunakan energi gas Blbumi, bahkan kini usahanya pun juga bertambah dengan memproduksi nugget ayam.
“Secara tidak langsung ini juga merupakan efek positif energi baik gas bumi, efisiensi yang diperoleh oleh pelanggan mampu dimanfaatkan untuk sektor pengembangan usaha sehingga mampu menyerap tenaga kerja sekitar lokasi,” ujar Arief.
Ia mengharapkan para pelaku UMKM lain dapat mengikuti jejak 11 pelanggan UMKM PGN tersebut. Sehingga disadari atau tidak akan berdampak pula terhadap beban subsidi elpiji pemerintah untuk sektor UMKM.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin