Jakarta, Aktual.com — PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) meraih laba bersih USD401,19 juta atau setara Rp5,53 triliun pada 2015.
Sepanjang 2015, PGN membukukan pendapatan bersih sebesar 3,07 miliar dolar AS dengan laba usaha 565,49 juta dolar, dan EBITDA 941,08 juta dolar.
“Untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan, kami melakukan berbagai efisiensi, sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (17/3).
Selama periode Januari-Desember 2015, PGN menyalurkan gas bumi sebesar 1.591 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), yang terdiri dari volume gas distribusi sebesar 802 MMSCFD dan transmisi 789 MMSCFD.
Heri juga mengatakan, meskipun kondisi perekonomian mengalami perlambatan, PGN tetap mengembangkan infrastruktur untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat.
Selama 2015, PGN menyelesaikan pembangunan pipa distribusi maupun transmisi sepanjang lebih dari 800 km di wilayah eksisting maupun baru, seperti Kepulauan Riau, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Timur.
PGN juga menyelesaikan proyek pipa transmisi gas bumi Kalija I sepanjang 200 km yang menghubungkan sumber gas Lapangan Kepodang di laut utara Jawa ke PLTGU Tambang Lorok, di Semarang, Jawa Tengah milik PT PLN (Persero).
“Penyelesaian proyek Kalija I tersebut merupakan bentuk dukungan PGN terhadap sektor kelistrikan nasional,” kata Heri.
Saat ini, PGN memiliki dan mengoperasikan pipa gas bumi sepanjang 6.900 km atau merepresentasikan 76 persen pipa gas bumi hilir yang ada di Indonesia.
Selain itu, PGN menyalurkan gas bumi ke industri dan pembangkit listrik untuk 1.520 pelanggan, lalu komersial seperti mal, rumah sakit, dan hotel serta usaha kecil menengah ke 1.850 pelanggan, dan rumah tangga untuk 107.690 pelanggan.
Pada 2015, menurut Heri, PGN juga mendapatkan penugasan pemerinta mengelola dan mengoperasikan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di 11 kabupaten/kota di Indonesia sebanyak 43.337 sambungan rumah tangga (SR).
Jaringan gas rumah tangga yang dibangun oleh Kementerian ESDM terdiri atas Blora 4.000 SR, Semarang 4.000 SR, rumah susun Jabodetabek 5.234 SR, Kabupaten Bogor 4.000 SR, Kota Cirebon 4.000 SR, Kota Palembang 3.311 SR, Kota Surabaya 2.900 SR, Kota Depok 4.000 SR, Kota Tarakan 3.366 SR, Kota Bekasi 4.628 SR, dan Kabupaten Sorong 3.898 SR.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka