Jakarta, Aktual.co — Kebutuhan gas rumah tangga yang belakangan ini terus meningkat menjadikan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) gencar menggarap program compressed natural gas (CNG). Program tersebut menyasar kebutuhan energi untuk listrik, pemanasan air, kegiatan memasak dan aktifitas rumah tangga lainnya.
PGN menargetkan 1 juta pelanggan untuk tahun-tahun mendatang. Saat ini tercatat sudah ada 100 ribu pelanggan rumah tangga didukung dengan pembangunan pipa SNG di Semarang, Marunda, Cierbon, Bogor, Tangerang, Palembang dan Surabaya.
“PGN berupaya meningkatkan kinerja dengan penambahan volume pengelolaan gas dan menambah kapasitas infrastruktur sehingga gas bumi bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin,” ujar Direktur Utama Perusahaan Gas Negara, Hendi Prio Santoso di Jakarta, Senin (23/3).
Perbedaan pemakaian CNG dan liquefied petroleum gas (elpiji) yang banyak digunakan masyarakat saat ini terletak pada sarana penyaluran. Pada elpiji, gas disalurkan melalui tabung dan selang gas. CNG didistribusikan melalui pipa yang mampu mengakomodasi banyak rumah tangga. Satu CNG bisa mendistribusikan 1.000 rumah tangga.
“Saat ini PGN memasok gas hampir 800 juta kaki kubik per hari (mmscfd), sedangkan permintaan gas nasional mencapai lebih dari 2.000 mmscfd,” jelasnya.
Menurutnya, PGN sedang berupaya meningkatkan volume pasokan gas dengan meningkatkan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTGU) Tambak Lorok, Jawa Tengah, dan membangun pipa gas Kalimantan-Jawa.
Keseriusan tersebut tidak lepas dari adanya zero korupsi. Menurut Hendi, Zero Korupsi menjadi catatan positif bagi PGN dalam membentuk prosedur dan peraturan kerja karyawan dengan para pemangku kepentingan adalah termuat dalam Kode Etik.
“Korupsi sangat tidak mungkin terjadi di PGN. Hal ini sejalan dengan roadmap pemberantasan korupsi 2012-2023 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dimana sektor pangan, energi dan pajak menjadi prioritas nya,” tegasnya seraya menambahkan. calo gas tidak dapat memiliki kesempatan untuk bertemu dan berhubungan dengan karyawan maupun pimpinan Perusahaan Gas Negara.
Zero korupsi ini menjadi sikap ketegasan Dirut PGN Hendi Prio Santoso. Menurutnya, korupsi tidak dibenarkan terjadi dan tidak dimungkinkan terjadi di PGN, melalui penerapan tata kelola perusahaan yang baik serta budaya perusahaan yang kuat. Karena itulah PGN mengembangkan budaya perusahaan berbasis prinsip-prinsip kolektif yang disebut sebagai ProCISE atau Professionalism, Continuous Improvement, Integrity, Safety dan Excellent Service.
Artikel ini ditulis oleh:













