Jakarta, Aktual.com – Tim nasional sepak bola amputasi Indonesia yang disebut Garuda INAF memetik pelajaran yang berharga setelah tiga kali mengalami kekalahan dalam babak penyisihan Grup C pada laga Piala Dunia Amputasi 2022 yang digelar di Turkiye Futbol Federasyonu Riva, Istanbul, Turki.
“Pembelajaran untuk kami hari ini. Pembelajaran berharga yang bisa kami petik bahwa pemahaman taktik kami masih lemah,” kata Pelatih Garuda INAF Bayu Guntoro, ditulis Selasa (4/10).
Timnas telah telah menyelesaikan pertandingan terakhir di babak penyisihan Grup C dan harus takluk 0-5 dari Timnas Amputasi Amerika Serikat, Indonesia menjadi juru kunci di Grup C karena kalah dari Argentina dan Inggris pada laga sebelumnya.
“Hari ini kami telah menyelesaikan pertandingan terakhir kami di Grup C melawan Amerika, kita kalah 5-0. Selamat untuk Amerika,” tuturnya.
Selain taktik masih lemah, Bayu mengakui bahwa pemainnya sering melakukan kesalahan yang akhirnya bisa dimanfaatkan oleh Tim Amerika Serikat untuk mencetak gol.
“Kami juga kurang fokus dari menit awal yang akhirnya dimanfaatkan Tim AS mencetak gol lebih dulu. Hal itu membuat kami lebih kesulitan lagi dalam memenangkan pertandingan,” katanya.
Kendati harus menelan kekalahan berturut-turut, Bayu mengaku bangga dengan para pemain yang sudah berjuang dengan keras dalam Piala Dunia Amputasi 2022, sehingga harapannya Skuad Garuda INAF bisa belajar lebih baik lagi ke depannya.
Sejak awal Timnas Garuda INAF mendapat tekanan yang serius dari Amerika Serikat, sehingga kebobolan saat pertandingan berjalan satu menit lewat gol Calabria Nicolai, kemudian Calabria kembali menambah gol pada menit ke-15.
Bahkan di menit-menit terakhir babak pertama, Calabria mencetak hattrick hingga mengubah skor menjadi 3-0 untuk Amerika Serikat. Di babak kedua pun, Amerika Serikat menambah dua gol lewat Carlos Ayala dan Calabria Nicolai, sehingga skor 5-0 untuk Amerika.
Tim besutan Bayu Guntoro berkali-kali berusaha menerobos pertahanan Amerika, namun belum membuahkan hasil dan harus puas menerima kekalahan menjadi juru kunci di Grup C.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid