Jakarta, Aktual.co — Politisi PDIP Sukur Nababan mengatakan bahwa pidato Megawati Soekarnoputri dalam Kongres IV PDIP, bukan untuk mengkerdilkan Jokowi sebagai presiden.
Pidato Megawati lebih mengingatkan kepada kader, termasuk Jokowi, untuk selalu mengingat sejarah dengan tetap dalam jalur kepartaian.
“Dia (Jokowi) juga tidak bisa dipisahkan sebagai kader PDIP, itu ibu mengatakan jangan lupa sejarah, makanya kita usulkan dia sebagai walikota, gubernur, presiden. Rakyat sepakat dengan usulan kita hingga terpilih,” ucap Sukur, di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (14/4).
“Karena rakyat melihat ideologi Pancasila dan Trisakti ini bagus untuk kepentingan rakyat, maka itulah tugas ibu Megawati sebagi ketua umum mengingatkan Jokowi agar tidak lupa ini,” tambah dia.
Menurut Sukur, bila seorang kader seperti Jokowi itu melenceng dari apa yang disepakati untuk menjalankan ideologi dalam membangun bangsa, maka suka tidak suka nama partai akan ikut terbawa, selaku partai pengusung.
“Kalau dikatakan kader seperti saya, kesepakatan ideologinya cara membangun bangsa sehingga dimana pun saya harus melaksanakan kesepakatan itu. Artinya bila tidak melaksanakan itu, maka yang akan terkena partai,” tandas Anggota Komisi V DPR RI dari fraksi PDIP itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang