Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri), Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (kiri), Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (kanan), Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki (kedua kanan) dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (ketiga kanan) menyampaikan hasil Rapat Kerja antara Pemerintah dengan Pimpinan Kementerian/Lembaga dan pejabat eselon I Kementerian/Lembaga di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, Selasa (22/3). Presiden menyampaikan arahan terkait penghematan anggaran dan peningkatan daya saing. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc/16.

Jakarta, Aktual.com — Politisi PDIP Arteria Dahlan mengaku pihaknya tak khawatir dengan hadirnya Partai Indonesia Kerja (PIKA) yang merupakan partai baru pendukung Presiden Joko Widodo dari kalangan profesional dan berlatar belakang golongan putih (golput).

Bahkan, Ia mengucapkan selamat datang kepada PIKA dalam kancah perpolitikan dan berharap dapat turut mewarnai perjuangan kebangsaan melalui perjuangan di jalur parpol. Setidaknya, kata dia, partai baru tersebut menjadi alternatif pilihan sehingga dapat meningkatkan pertisipasi pemilih dalam pemilu legislatif nantinya. Terlebih profesional belakangan ini cenderung apolitis.

“Saya menghormati sikap politik PIKA untuk mendukung Jokowi-JK. Apapun alasannya tentunya didasarkan pada argumentasi yang cermat dan matang,” ujar Arteria di Jakarta, Jumat (3/6).

Menurutnya, hal ini juga menjadi penguatan dalam bentuk sokongan ekstra parlemen terhadap pemerintahan Jokowi-JK. Walaupun, ia mengakui sikap PDIP seringkali terkesan bersebrangan dengan kebijakan pemerintah, namun partai berlambang banteng itu tengah melakukan koreksi kritis guna penguatan pemerintahan.

“Bagi PDI Perjuangan hal tersebut adalah hal yang positif, semakin menyemarakkan demokrasi dan lebih menstimulus kita bahwa perjuangan ke depan lebih berat lagi, disamping meyakinkan rakyat bahwa pilihan PDIP memilih presiden Jokowi tidak hanya sebatas berhasil memenangkan, tapi juga memastikan bagaimana kekuasaan berjalan sesuai kehendak rakyat,” ungkap anggota Komisi II DPR itu.

Artikel ini ditulis oleh: