Jakarta, Aktual.com – Tokoh seniman dan komedian ternama, H. Mandra Naih menegaskan, tidak terlalu peduli dengan pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 nanti. Baginya, siapa pun gubernurnya nanti, tidak penting selama tidak mengedepankan nilai-nilai pelestarian budaya Betawi.

Hal itu diutarakan Mandra ketika menjadi salah satu pembicara di diskusi AktualForum, bertema, ‘Tantangan Budaya Betawi dalam Arus Liberalisasi Global’ di Jakarta, Minggu (6/3).

“Yang saya dukung adalah gubernur yang mau mendukung pelestarian budaya betawi. Siapa Bang Ali (Gubernur Ali Sadikin) itu? Dia bukan orang Betawi, tapi kebijakannya justru mendukung pelestarian kebudayaan betawi,” kata dia.

Dia mengeluhkan, pasca kepemimpinan Ali Sadikin, tidak pernah ada pemimpin yang serius untuk memajukan budaya betawi.

“Saya secara pribadi, siapapun itu orangnya kek, yang penting peduli dengan kebudayaan betawi, saya dukung,” tandasnya dengan logat khasnya itu.

Untuk itu, Mandra mengusulkan agar pemerintah baik pusat maupun daerah, mau mengucurkan banyak dana untuk pelestarian budaya betawi.

“Iya perlu ada dana yang besar untuk menguatkan budaya betawi ini. Kan ada departemen pariwisata juga di pemda, ada dinas pariwisata. Kemana dananya selama ini? Bisa digunakan untuk mempromosikan budaya betawi,” sarannya.

Selain itu, dia juga mengajak semua pelaku seniman dan budayawan betawi harus mau juga ikut melestarikan budaya betawi. Tapi untungnya, di mata Mandra, para seniman betawi masih kompak.

“Jadi perlu juga peran serta masyarakat untuk meningkatkan kebudayaan betawi ini. Kalau seniman betawi yang saya saksikan masih kompak. Makan juga masih bareng-bareng,” tandas dia.

Cuma Mandra juga mengkritisi para pendatang yang malah saat ini sudah menjadi penduduk DKI Jakarta. Bahkan dalam bahasa dia, jangan sampai betawi menjadi bak sampah.

“Jangan hanya betawi (wilayah Jakarta) menjadi bak sampah. Nyari duit di sini, buat kotor di sini, tapi kekayaan dan sumbangsihnya dibawa pulang ke sana (daerah asal),” kecam Mandra.

Ke depannya, mereka yang tinggal di DKI Jakarta mestinya tetap peduli dengan kondisi di Jakarta. “Jangan sampai budaya betawi menjadi korban terus,” keluhnya.

Di tempat yang sama, bakal calon gubernur DKI, Isnaini memastikan, kalau nanti menjadi gubernur akan terus melestarikan kebudayaan betawi. Sekalipun diakuinya, dirinya tidak memahami secara pasti kebudayaan betawi tersebut.

“Saya memang belum terlalu paham dengan kebudayaan betawi. Untung saya datang ke sini (acara Aktual Forum). Tapi saya berkomitmen kalau terpilih, akan melestarikan budaya betawi. Seperti menampilkan acara lenong di televisi dengan dana dari Pemda,” kata Isnaini.

Artikel ini ditulis oleh: