Jakarta, Aktual.com — Popularitas Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, walaupun masih paling tinggi sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2017, secara tidak terduga tersaingi oleh Susi Pudjiastuti. Susi yang juga Menteri Kelautan dan Perikanan, namanya disebut-sebut sebagai sosok Cagub Jakarta yang mampu menyaingi Ahok dari sisi popularitas dan elektabilitas.
Kendati belum ada pihak yang mengajukan Susi sebagai Cagub Jakarta, namun kehadirannya dapat menambah tensi persaingan menuju DKI 1 pada Pilkada Serentak 2017 mendatang.
Demikian disampaikan juru bicara Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKopi), Hendri Satrio, dalam keterangan tertulisnya kepada Aktual.com kemarin (24/4).
“Akseptabilitas Susi Pudjiastuti sudah menempati urutan pertama (74,5 persen) melewati Ahok diurutan kedua (69,6 persen),” ucapnya.
Selain Susi, nama baru lainnya yang juga memiliki akseptabilitas cukup tinggi adalah mantan Panglima TNI Moeldoko sebesar 47,2 persen dan wartawan senior Teguh Santosa sebesar 47,1 persen.
Untuk elektabilitas, lanjut Hendri, Ahok masih menempati urutan teratas dengan perolehan 45,5 persen, jauh meninggalkan para pesaingnya. Kendati paling tinggi, elektabilitas Ahok masih belum aman karena masih dibawah 50 persen plus 1.
Terkait dengan kepercayaan lembaga yang banyak diperbincangkan masyarakat tentang seputar isu di Jakarta akhir-akhir ini, KPK masih memegang tingkat kepercayaan tertinggi dari responden (79,5 persen). Selanjutnya kepercayaan masyarakat kepada Gubernur (73,5 persen), BPK (67,8 persen), KPUD (62,8 persen) dan DPRD Jakarta (48,3 persen).
Survei dilakukan melalui tatap muka selama 4 hari, yakni dari tanggal 18 hingga 21 April 2016. Survei difokuskan pada isu terkini pemilihan Gubernur DKI Jakarta paska pemanggilan Ahok oleh KPK dan tren opini publik pasca diberlakukannya 3 in 1 di Jakarta.
KediaKopi melakukan Sigi di 40 kelurahan di 5 Kota di DKI Jakarta dan melibatkan 400 responden. Pemilihan sampel dilakukan secara acak dengan metode sampel acak bertingkat. Margin of error survei ini sebesar +/- 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Artikel ini ditulis oleh: