Jakarta, Aktual.com – Bakal calon gubernur DKI Jakarta, baik dari jalur perseorangan maupun partai politik, memiliki tantangan yang sama dalam pilkada 2017 mendatang.

“Masing-masing memiliki kelebihan-kekurangan dan tantangan luar biasa,” ujar Pengamat Politik LIPI, Siti Zuhro dalam diskusi di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (17/3).

Apabila partai politik nantinya memilih calon yang tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat, Wiwik, sapaannya, meyakini, bakal kalah pada pesta demokrasi lokal mendatang.

“Lalu dari perseorangan, kalau tidak sesuai harapan masyarakat, juga kalah. Jadi, tidak ada jaminan sama sekali,” jelasnya.

Lebih jauh, alumnus Universitas Jember itu pun meyakini, figur yang berada di urutan pertama pada hasil survei sejumlah lembaga, juga belum menjadi jaminan bakal menang mudah.

Wiwik lantas mencontohkan dengan pengalaman pada Pilkada 2012 silam, dimana Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) yang disebut berpeluang menang, ternyata kalah pada putaran kedua.

“Apa yang lembaga survei katakan Pak Foke menang telak dan satu putaran, salah semua,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: