Surabaya, Aktual.com – Gaya penyampaian yang diutarakan Walikota Surabaya, Tri Risma Harini, yang sepertinya menolak untuk maju ke Pilgub DKI sebenarnya bukanlah penolakan yang sebenarnya.
Pakar Komunikasi Publik Universitas Airlangga Surabaya, Suko Widodo mengatakan bahwa bentuk penyampaian Risma sendiri sebenarnya masih menunggu respon dari publik. Sebab, sejauh ini Risma belum pernah mengatakan kata “Menolak” secara langsung.
“Coba dengarkan saja, Risma tidak pernah mengatakan menolak. Dia selalu bilang menyerahkan sepenuhnya pada Tuhan, terkadang bilang ‘wes, embuh, Rek.’. Penyampaian seperti ini kan pernah ia lakukan sebelum dicalonkan kembali menjadi walikota Surabaya. Terkesan menolak, tapi sebenarnya tidak.” kata Suko Widodo, (3/8).
Menurut dia, Risma belum ada kepastian menolak menjadi calon DKI 1. Selain masih bingung, lanjutnya, Risma juga masih menunggu respon dari masyarakat luas. Jika ada sinyal positif dari banyak dukungannya, tidak menutup kemungkinan Risma akan maju ke DKI 1.
Diakuinya, ada rasa kegamangan maju ke Jakarta yang dihadapi Risma. Sebab, di Jakarta, Risma merasa masih punya pesaing, tidak seperti di Surabaya yang posisinya begitu kuat.
“Kan berdasarkan survei elektabilitas masih beda tipis dengan pesaing lainnya. Risikonya, jika maju dan gagal, tentu dia tidak akan mendapatkan kepercayaan sebesar ini di Surabaya.” lanjutnya.
Kendati demikian, tentunya kendaraan politik pada tim Risma, sudah melakukan pantauan untuk mengetahui apakah dukungan terhadap Risma di jakarta apakah benar-benar dukungan sepenuhnya atau hanya sekedar intrik. (Ahmad H Budiawan)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid