Jakarta, Aktual.com — Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Suhaedi membantah mengenai tingginya peredaran uang palsu pada tahun 2015, disebabkan oleh adanya Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA).
“Tidak ada perubahan yang berarti, maka tidak ada kaitan langsung dengan PILKADA,” Kata Suhaedi di Perkantoran BI Jl.M Tamrin Jakarta, Senin (23/11).
Secara statistik ia mengaku memang ada peningkatan temuan uang palsu. Pada tahun 2015 ditemukan uang palsu pecahan Rp100 Ribu sebanyak 202.376 lembar. Sedangkan pada tahun 2014 temuan uang palsu pada pecahan Rp100 Ribu hanya sebanyak 68021 lembar.
Walaupun adanya peningkatan temuan tersebut namun ia tetap membantah atas isu yang beredar mengenai tingginya pemalsuan uang akibat PILKADA.
Justru ia melihat peningkatan temuan tersebut disebabkan semakin tingginya kesadaran masyarakat atas uang palsu, dan ia mengapresiasi atas partisipasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap uang asli.
“Ini karena kesadaran masyarakat untuk ciri-ciri uang palsu, dari beberapa kasus temuan, berasal dari laporan masyarakat seperti yang terjadi di NTT,” pungkas Suhaedi.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka