Jakarta, Aktual.com – Rendahnya minat masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pencalonan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak, dapat dipastikan akan membuat minimnya pemimpin daerah yang kapabel punya kompetensi tinggi dan reputasi yang teruji.
Demikian disampaikan politikus Golkar, Bambang Soesatyo dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (3/8).
“Buktinya, tidak sedikit calon kepala daerah yang latarbelakangnya bermasalah. Ada calon dengan latarbelakang eks narapidana. Kendati kita meyakini ybs telah insyaf. Ada juga calon yang berstatus eks narapidana kasus korupsi,” ucap dia.
Menurut dia, persiapan setiap pasangan calon Kepala daerah pasti hanya terfokus pada strategi pemenangan. Tetapi, kualitas dan kompetensi kepemimpinan mereka belum dipersiapkan dengan matang.
“Inilah titik lemah dari proses menghadirkan pemimpin daerah,” ujar Anggota Komisi III DPR RI itu.
Bendahara Umum DPP Partai Golkar Munas Bali itu melanjutkan sedikitnya, ada dua aspek yang akan dipertaruhkan ketika pemerintah bersikukuh merealisasikan Pilkada serentak tahun ini.
“Pertama, apakah Pilkada di 269 daerah pemilihan (Dapil) akan berjalan dengan aman, lancar dan bersih, atau harus diwarnai kericuhan hingga konflik massa pendukung di akar rumput?,” beber dia.
“Pertaruhan kedua menyangkut kualitas pemimpin daerah produk Pilkada serentak ini. Kualitas dan kompetensi pasangan calon pemimpin daerah layak dipersoalkan karena begitu banyak masalah dalam proses pencalonan di berbagai daerah. Termasuk aksi mahar politik atau suap politik untuk memperoleh dukungan partai,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang

















