Jakarta, Aktual.com – Debat kandidat pertama pemilihan presiden 2019, menuai kontroversi. Salah satunya adanya usulan dari Dewan Ikatan Dai Aceh mengenai tes baca Alquran bagi kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Menanggapi hal tersebut Aktivis 98, Khalid Zabidi mengatakan bahwa ada kekuatan karakter kepemimpinan nasional Indonesia harus kuat dilihat dari 2 aspek baik dari aspek relijius atau spiritualitas dan kepemerintahan.

“Kualitas relijius dan spiritualitas personal pemimpin dan kepemimpinan nasional harus baik dan terpuji yang tercermin dalam kehidupan perilakunya sehari-harinya, sejalan dengan keyakinan dan kepercayaanya dan nilai-nilai sila Pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,” katanya kepada wartawan, Rabu (2/1).

Dikatakan Khalid bahwa sebagai negara modern, republik dan negara hukum, semestinya kualitas kepemimpinan nasional mesti diukur dari kualitas pemahaman dan penghayatan terhadap ayat-ayat konstitusi yaitu Pancasila dan UUD 1945.

“Konstitusi kita menyatakan Presiden dan Wakil Presiden adalah pemimpin negara dan pemerintahan yang bekerja sesuai dengan ajaran Pancasila dan mengacu kepada UUD 1945,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid