Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Para peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 harus hentikan aksi saling sindir dan fokus pada gagasan yang substansial. Gagasan mengenai bidang ekonomi sangat minim hingga dua bulan masa kampanye.

Direktur Institute for Development of Economics anda Finance (Indef), Eni Sri Hartati menganggap ada dua isu ekonomi yang harus diprioritaskan, yakni pengentasan kemiskinan dan menyediakan lapangan kerja.

“Paling utama harus dijawab capres dan cawapres persoalan ekonomi dasar dulu untuk masyarakat,” ujar Eni, di sesi diskusi Konektivitas Antar Wilayah dan Integrasi Sistem Logistik Nasional, Tol Laut, Efektif Meretas Disparitas Ekonomi yang diadakan Repnas di Jakarta Selatan, Kamis (22/11).

Menurutnya, meskipun Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengklaim angka kemiskinan di tanah air telah mencapai 9,82% atau 25,95 juta orang pada Maret lalu, namun para kandidat harus tetap memperhatikan sekitar 60 juta orang Indonesia yang sangat berpotensi jatuh miskin sewaktu-waktu.

Begitu pula soal lapangan kerja. Eni menilai Capres dan Cawapres harus melontarkan gagasan untuk memastikan nasib masyarakat yang masuk dalam kategori setengah menganggur dan pekerja paruh waktu.

“Yang utama, kami melihat kemiskinan mengakses kebutuhan pokok. Yang pertama harga kebutuhan dan memenuhi harga kebutuhan pokok itu adalah pekerjan. Lapangan pekerjaan,” kata dia.

Namun, sampai saat ini, dia menilai, belum ada penyampaian program nyata dari pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin maupun pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Untuk itu, dia akan menggagas sebuah forum yang substansif menggali tidak hanya visi-misi, tetapi program konkrit yang akan dilakukan dua kubu untuk mengatasi persoalan tersebut.

“Kami menginisiasi list problem. Statement menginventarisir langsung. Tanya perbedaan bukan mengomentari program, tetapi program anda apa program anda apa,” tambahnya.

Seperti diketahui, Repnas merupakan relawan pengusaha muda nasional untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf. Organisasi relawan ini mempunyai fokus pada penggalangan kalangan pengusaha muda dan milenial.

Melalui digelarnya diskusi tersebut, dia menginginkan supaya dapat mempromosikan pencapaian pemerintahan Joko Widodo di periode pertama kepada masyarakat.

“Bentuk dukungan kepada pemerintahan Jokowi dan melanjutkan periode kedua. Harapan, kami bisa banyak pemikiran dari diskusi seperti ini agar ke depan bisa lebih baik lagi,” kata Ketua Nasionak Repnas, Eka Sastra.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan