“Bukan untuk aksi-aksian tapi untuk mendengarkan suara rakyat seperti apa. Harapan rakyat seperti apa, dengan beliau mendengar suara harapan rakyat, maka beliau punya bahan lengkap dipakai sebagai bahan rapat terbatas dengan para menteri untuk bisa mengarahkan para pembantu beliau untuk bisa bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan rakyat,” ujarnya.

Oleh karena itu, tambah dia, ke depan nanti pembantu Jokowi harus paham betul cara Jokowi mengelola negeri ini, cara membangun suatu pemerintahan yang sehat yang beroritentasi pada pembangunan seutuhnya.

“Jadi kita ga usah ribut, karena beliau (Jokowi) yang menentukan,” ujarnya.

Sementara itu, Partai Golkar berkeinginan agar Ketua Umum, Airlangga Hartarto bisa mendampingi Jokowi dalam Pilpres nanti, sementara itu partai pendukung pemerintah lainnya, PKB juga berkeinginan agar Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar bisa maju bersama dengan Jokowi.

Bahkan, Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar telah membuat posko-posko Jokowi-Cak Imin (Join) yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia. Selan itu, Ketua Umum PPP M Romahurmuziy juga berkeinginan untuk mendampingi Jokowi. Begitu juga Ketua Umum Hanura Oesman Sapta mengusung Wiranto sebagai cawapresnya Jokowi.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid