Jakarta, Aktual.co — Jutaan rakyat Sri Lanka kembali menuju tempat pemilihan umum (TPU) untuk memberikan suara dalam pemilihan Presiden. Pilpres kali ini telah menjadi ‘sesuatu’ yang di luar dugaan. Pasalnya, kandidat yang bersaing dengan bekas sekutunya mendapat perolehan suara hampir sama kuat dengan Presiden Mahinda Rajapaksa.
Untuk diketahui, Rajapaksa sendiri telah memegang jabatan sebagai Presiden Sri Lanka sejak tahun 2005 lalu. Dan pemilihan Presiden kali ini digelar dua tahun lebih awal dari jadwal sebelumnya. Padahal, para pengamat sebelumnya sudah memprediksikan bila Rajapaksa akan dengan mudah kembali memenangkan jabatan yang telah dipegangnya hampir selama satu dasawarsa.
Kini popularitas Rajapaksa sedang menurun. Namun, dirinya tetap berkeyakinan tetap memenangkan Pilpres. Alasannya, telah terjadi perpecahan di pihak oposisi.
Namun demikian, hal terburuk tidak terpikirkan oleh Rajapaksa dengan munculnya Mithripala Sirisena, seorang bekas Menteri Kesehatan yang mengundurkan diri dan kemudian membelot ke pihak oposisi menjadi calon Presiden dari pihak oposisi sejak November lalu. Tentu saja hal ini berujung pada gerakan pembelotan kepada pihak Pemerintah yang berkuasa.
Saat melakukan pencoblosan di basis pendukungnya, Kamis (8/1) kemarin, Rajapaksa menyatakan, bahwa dirinya tetap optimis kembali menang jika diberi kepercayaan untuk memimpin Sri Lanka untuk yang ketiga kalinya. (Laporan: Dedy Kusnaedi).
Artikel ini ditulis oleh: