Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua Komisi X DPR RI Nuroji menilai persiapan pemerintah sebagai tuan rumah buruk dalam penyelenggaraan Asian Games.
“Bagaimana mungkin mereka membuat acara untuk skala sebesar Asian Games hanya direncanakan seminggu sebelum hari H? Kapan buat konsepnya, kapan tender EO dan vendor-vendornya, kapan menentukan akomodasinya. Terbukti hasilnya jadi berantakan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (30/12).
Politisi partai Gerindra ini mencontohkan bagaimana respon masyarakat terhadap pemilihan maskot.
“Sekarang ini publik ribut bahwa desain maskot Asian Games kayak ‘jadul’ dan amatir. Masyarakat juga mengkiritik acara sosialisasi dan launching maskot yang kurang megah dan sepi pengunjung. Itu kan uang negara, mengapa tidak digunakan secara matang. Apalagi kesuksesan Indonesia menyelenggarakan Asian Games ini akan menjadi sorotan dunia,” tegasnya.
Padahal alokasi anggaran untuk perhelatan ini sangat besar. Dalam catatan Komisi X untuk launching logo saja Kemenpora mengalokasikan anggaran sebesar Rp3 miliar. Selain itu kegiatan Carnaval Sosialisasi Asian Games secara serentak di Balikpapan, Makasar, Palembang, Surabaya, Medan dan Banten dengan alokasi dana sebesar Rp4 miliar setiap kota.
“Acara-acara terkait Asian Games 2018 ini terkesan sangat dipaksakan untuk menghabis-habiskan anggaran sebelum tutup tahun. Untuk itu kami menyoroti penggunaan dana ratusan milyar yang kelihatan tergesa-gesa seperti bis kota kejar setoran,” ujarnya.
Sementara itu Wakil pimpinan Komisi X lainya Abdul Kharis menilai KONI tidak fokus dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana yang diatur dalam UU SKN No. 3/2005.
“KONI seharusnya fokus pada kegiatan olahraga nasional seperti PON (Pekan Olahraga Nasional), apalagi penyelenggaraan PON di Jawa Barat tinggal enam bulan lagi. Bukan ikut-ikut melakukan kegiatan yang bukan menjadi tusinya, sementara Kemenpora dan KOI terkesan tidak efisien dalam menggunakan anggaran negara yang terbatas” tegas Kharis
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang