Sukabumi, Aktual.com – Tim Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meminjam perahu milik nelayan untuk mencari tiga mahasiswa Itenas Bandung yang hilang tenggelam di Pantai Pangumbahan.

“Untuk operasi kemanusiaan ini, kami harus meminjam kapal atau perahu milik nelayan di sekitar lokasi musibah tepatnya di Pantai Batununggal, Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap,” kata Ketua FKSD Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri kepada wartawan di Sukabumi, Selasa (27/12).

Ketiga mahasiswa yang hilang tenggelam pada Senin, (26/12) sekitar pukul 08.10 WIB diketahui bernama Boby Irwanto (21) warga Jalan Panitra I nomor 3 RT 02/09 Bandung. Kemudian, Adnan Amirullah (21) warga Jalan Sulaksana Baru RT 05/07 Desa Citarum, Bandung. Dan Rendra Akbar (21) warga Cibiru, Bandung.

Menurut Okih Fajri, perahu yang digunakan untuk mencari jasad ketiga korban itu adalah jenis congkreng. Untuk pencarian ini, Tim SAR yang bergabung dengan pihaknya menyisir di tengah laut dari arah Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pangumbahan ke Pantai Batununggal.

Penyisiran yang dilakukan timnya sudah berjarak sekitar lima mil laut dari tempat kejadian musibah, namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda jasad korban muncul ke permukaan.

“Untuk kendala yang kami hadapi dalam melakukan pencarian ini yakni faktor cuaca yang menyebabkan gelombang di tengah laut cukup tinggi, karena sudah mulai masuk angin barat.”

Sementara, Komandan Basarnas Pos SAR Sukabumi, Aulia Solihanto mengatakan untuk melakukan pencarian, sudah dibentuk dua tim. Tim pertama melakukan pencarian di tengah laut dari arah TPI Pangumbahan, dan untuk tim dua penyisiran di darat dari Pantai Cibuaya menuju Pantai Batununggal.

Adapun tim SAR yang dikerahkan untuk melakukan pencarian itu selain dari Basarnas dan FKSD, juga turut membantu tim life guard dari Balawista Pos Ujunggenteng, anggota Polsek Ciracap, Polairut Polres Sukabumi, TNI, SAR Unpad Bandung dan relawan lainnya.

“Hingga sekitar pukul 11.00 WIB, belum ada tanda-tanda korban ditemukan. Kami berharap kondisi cuaca mendukung dalam proses operasi kemanusiaan ini, karena jika cuaca buruk maka dikhawatirkan bisa membahayakan anggota yang tengah melakukan pencarian.”

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu