Jakarta, Aktual.com – Dalam menghadapi era digital, PT Bank BRI (Persero) Tbk terus melakukan inovasi agar layanan yang disiapkan semakin terdepan dan sesuai dengan kebutuhan dari nasabah saat ini.

Terkhusus terhadap segmen mikro yang menjadi fokus utama BRI Group. Untuk itu, melalui anak perusahaannya yakni PT BRI Agro Tbk (AGRO) meluncurkan produk digital terbaru yang disebut Pinang atau ‘Pinjam Tenang’ yang diluncurkan hari ini, Sabtu (23/2) di Solo, Jawa Tengah.

Pinang adalah produk digital lending dari BRI Agro dan sekaligus menjadi produk pinjaman bank berbasis aplikasi pertama di Indonesia.

“Aplikasi Pinang sudah fully digital, dengan sistem digital verification, digital scoring, dan digital signature,” tegas Direktur Utama AGRO, Agus Noorsanto dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Sabtu (23/2).

Produk ini, kata dia, secara khusus akan menyasar segmen ultra-mikro dan membuka peluang serta memperluas jangkauan dari Bank BRI saat ini.

Dengan mengkombinasikan teknologi digital, lanjutnya, produk Pinang memiliki proses pengajuan sampai pencairan kurang dari 10 menit, dengan tenor yang fleksibel antara 1 sampai 12 bulan.

“Pengajuan dapat dilakukan tanpa harus ke bank dan tanpa tatap muka secara langsung. Plafon maksimum Rp 20 juta dan memiliki bunga yang terendah dibandingkan dengan Fintech yang ada di pasar lainnya,” terang dia.

Sehingga, penetrasi produk ini diharapkan akan sangat cepat didukung dengan biaya operasional yang relatif lebih murah karena adanya teknologi digital.

“Produk Pinang ini kami siapkan untuk membantu pekerja dasar atau blue collar di pabrik-pabrik, kawasan industri dan perusahaan yang telah memiliki payroll di Bank BRI atau di BRI Agro. Kita sangat senang bisa bekerjasama dan launching bersama Sritex pada hari ini,” kata Agus.

Pada tahap awal, kerja sama dengan Sritex menargetkan 17.000 pekerja bisa melakukan pinjaman melalui Pinang. “Kami percaya dengan Pinang, employee engagement di perusahaan-perusahaan nasabah BRI akan semakin meningkat dan ini akan mengangkat value mereka bagi para pekerja. Ditambah, bagi pekerja, mereka dapat terbantu, khususnya terhadap kebutuhan yang bersifat mendesak dan emergency,” kata Agus.

Untuk mendapatkan Pinang, proses kerjasama dapat dilakukan dengan sangat cepat dan mudah.

Selaras dengan launching Pinang, ini akan semakin memantapkan komitmen Bank BRI untuk bermain di ranah digital. “Produk ini dibuat dengan basis manajemen risiko yang ketat. Kami tidak mau mengeluarkan produk dengan sembarangan seperti ratusan Fintech ilegal yang sudah ditutup oleh OJK,” imbuh Wakil Direktur Utama Bank BRI, Sunarso.

Pinang, lanjut dia, akan menjadi produk digital lending yang handal dan kompeten bagi Bank BRI untuk dapat bersaing dan unggul dibanding produk digital lending serupa yang dikeluarkan oleh fintech terutama dari sisi kecepatan, keamanan data konsumen, keunggulan suku bunga yg lebih rendah dan bebas dari biaya tambahan.

Hal ini bisa dilakukan mengingat produk Pinang dikelola oleh bank yang merupakan industri keuangan yang sarat dengan ketentuan yang sangat ketat. Saat ini Pinang sudah dapat diunduh dan tersedia di Playstore.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin