Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Farid Al Fauzi mengatakan minggu depan pihaknya akan kembali memanggil 3 Bank nasional yang mendapat pinjaman dana dari China Development Bank (CDB) terkait tujuan peminjaman.
Pasalnya, pinjaman yang semula untuk mendanai proyek infrastruktur kini berbelok ke manufaktur.
Apalagi, 2 Bank BUMN yakni Bank Mandiri dan Bank BNI menggunakan dana tersebut untuk meminjamkan ke PT Medco Group dalam rangka akuisisi PT Newmont Nusa Tenggara.
Farid menegaskan, jika benar pinjaman itu menyimpang dari tujuan awal maka pemerintah secara terang-terangan melakukan pembohongan publik. (Baca: INDEF: Dana Pinjaman dari China Ganggu Stabilitas Ekonomi-Politik)
“Kita akan memanggil lagi terkait pinjaman bank CDB, Kalau benar terjadi ini penyimpangan dari tujuan awal dari pinjaman itu. Itu menyalahi ya. Gimana kok bisa? Tapi saya belum tahu data itu. Kalau betul, itu penyimpangan luar biasa dan termasuk pembohongan publik,” ujar Farid di gedung nusantara I komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/4).
Jangankan dipergunakan beli saham, lanjut dia, meminjamkan dana pinjaman kredit itu ke perusahaan non infrastruktur saja sudah dianggap menyimpang. (Baca: China Beli Saham Newmont Gunakan ‘Tangan’ Bank Mandiri-Medco)
“Perencanaan CDB itu kan dulu semua untuk infrastruktur, jangankan beli saham untuk perusaahan yang bukan infrastruktur juga aneh,” cetus Politikus Partai Hanura itu.
Artikel ini ditulis oleh: