Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto menegaskan pinjaman dari China Development Bank (CDB) kepada tiga Bank BUMN tidak boleh dipinjamkan ke perusahaan tambang, dalam hal ini PT Medco Group International.
Apalagi, PT Medco berencana mengakuisisi PT Newmont Nusa Tenggara menggunakan pinjaman kredit tersebut.
Darmadi menilai pinjaman tersebut sudah melenceng jauh dari perencanaan awal. Dimana, seharusnya keseluruhan pinjaman dipergunakan untuk infrastruktur.
“Mestinya pinjaman diprioritaskan ke infrastruktur. Ada tiga kategori pinjaman untuk infrastruktur, industri, dan ‘crossborder business’. Mestinya enggak boleh pinjaman tersebut digunakan untuk akuisisi Newmont. Itu menyimpang dari perencanaan awal,” ujar Darmadi di Jakarta, Selasa, (19/4).
Darmadi memperkirakan penyimpangan perencanaan tersebut bakal berujung masalah. “Sebenarnya deal awalnya dana kucuran dari CDB itu untuk infrastruktur, tapi ditengah jalan diakalin masuk ke sektor industry dan crossborder bussiness. Inilah yang akan menjadi masalah dikemudian hari,” kata dia.
Politikus PDIP ini menduga penyimpangan tujuan perencanaan tersebut disengaja agar bisa menampung ‘bisnis titipan’.
“Bisa jadi ada deal khusus. Kalau kesepakatan awal untuk infrastruktur, tapi berubah begitu masuk agreement, supaya bisa menampung bisnis-bisnis titipan,” tandas Darmadi.
Artikel ini ditulis oleh: