Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi VI DPR RI, Eka Sastra, mengakui adanya perubahan skema yang dilakukan pemerintah melalui tiga bank BUMN yakni BRI, Mandiri dan BNI, terkait peminjaman dana sebesar US$3 miliyar dari China Development Bank (CDB).

Sebab, dari penjelasan perjanjian yang ada, jika pengajuan peminjaman akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Hal itu menyusul menguaknya sejumlah nama perusahaan dari dokumen otoritas jasa keuangan (OJK) bahwa penerima kucuran dana adalah perusahaan  yang tidak bergerak di sektor infrastruktur, seperti PT Medco Group yang menggunakan untuk pembelian saham PT Newmont.

“Makannya penggunaan (uang pinjaman) itu yang harus kita dalami lebih lanjut, apakah dipergunakan untuk infrastruktur atau hal lain. Jika itu terkait hal lain apa penjelasan perbankan-nya, apakah dianggap sebagai investasi yang menguntungkan atau tidak,” kata Eka usai menghadiri acara Simposium Nasional Kosgoro 1957 tentang ‘Ekonomi Global’, di Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (15/4).

Politikus Golkar itu pun tidak menampik dalam perjalannya pinjaman tersebut dikucurkan lebih banyak ke perusahaan yang bukan bergerak di sektor infrastruktur.

“Karena ada perusahaan yang beredar yang bukan dari sektor infrastruktur dari OJK, ada yang membuat energi dan pembangunan pabrik dan lainnya,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang