Jakarta, Aktual.com – Ketinggian permukaan air di Pintu Air Pasar Ikan, Jakarta Utara terpantau terus meningkat.
Dari situs Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, Rabu (9/6), pukul 08.00Wib ketinggian terpantau sudah mencapai 225 cm atau Siaga II (Kritis).
Naiknya permukaan air di Pasar Ikan terjadi sejak pukul 14.00Wib di ketinggian 186 cm. Sempat turun menjadi 177 cm sejam kemudian. Tapi kembali naik menjadi 181 cm dan 197 cm pukul 17.00Wib. Itu masih dalam kategori Siaga III (Waspada).
Pukul 18.00Wib, ketinggian air semakin bertambah menjadi 208 cm atau mulai masuk Siaga II (Kritis). Menjadi 217 cm dan menjadi 225 cm di pukul 20.00Wib.
Dari informasi cuaca, sejak siang tidak turun hujan di kawasan Pasar Ikan. Siang hari hanya terpantau mendung dan pukul 20.00Wib pun hanya mendung tipis. Di saat yang sama pun di Bendung Katulampa pun permukaan air terpantau Aman. Alhasil, naiknya permukaan air di Pasar Ikan akibat banjir rob dari laut pasang.
Kondisi serupa juga terjadi di sejumlah wilayah pesisir di Indonesia. Seperti di Belawan Medan, Bali di Pantai Kuta, Karangasem, Selatan, Jembrana, Gianyar dan Sanur; Jakarta Utara; Kecamatan Singkil Utara dan Pantai Pulau Sarok, Kabupaten Singkil; Meulaboh Kabupaten Aceh Barat; Kecamatan Kraksaan Kab Probolinggo; Kabupaten Pesisir Selatan; Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang; Kota Pekalongan; Kabupaten Pekalongan; Gresik; dan Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam prediksinya (7/6) lalu, memprediksi situasi ini bakal berlangsung hingga Kamis (9/6).
“Banjir rob yang terjadi belakangan ini. Ini siklus pasang surut air laut biasa, hanya ada tekanan angin yang membuat gelombang jadi lebih tinggi dibandingkan sebelumnya,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Mengenai banjir rob di Jakarta Utara, kata dia, akibat jebolnya tanggul pantai di Pantai Marina Kelurahan Penjaringan yang tidak mampu menahan kekuatan air pasang.
Kata Sutopo, kawasan pantai utara Jawa, khususnya di Jakarta Utara dan Kota Semarang, banjir rob berada di kawasan yang lebih rendah dibandingkan dengan permukaan air laut. Daerah ini secara alamiah memang lebih rendah dari pada muka air laut saat pasang tertinggi.
Ia menjelaskan, saat ini di wilayah Jakarta Utara ada 26 titik rawan banjir rob, antara lain Penjaringan, Pluit, Kamal Muara, Kapuk Muara, Tanjung Priok, Kalibaru, Ancol, Pademangan, Marunda, Koja, Lagoa, Sunter Karya Selatan, Papanggo, Sunter Agung, Warakas, Kebon Bawang, Sungai Bambu, Jampea, Kramat Jaya, Kelapa Gading, KBN Cakung, Sunter Jaya, dan Yos Sudarso.
Artikel ini ditulis oleh: