Jakarta, Aktual.com — Perusahaan minyak Italia Eni mengatakan produksi minyak mentahnya telah dipangkas sebanyak 65.000 barel per hari (bph) menyusul serangan baru pada jaringan pipa di tenggara provinsi Bayelsa, Nigeria.
Dalam sebuah pernyataan elektronik, angka produksi minyak mentah yang disediakan oleh perusahaan induk Nigeria Agip Oil Company (NAOC) menunjukkan bahwa produsen minyak terbesar Afrika itu kehilangan sekitar 3,12 juta dolar AS dalam pendapatan per hari dari fasilitas yang dioperasikan oleh NAOC.
Serangan sebelumnya pada ladang minyak perusahaan pada 18 Mei dan 24 Mei telah mengakibatkan pernyataan “force majeure” yang menutup sekitar 5.200 barel dari dari pangsa produksi minyak Eni.
Serangan terbaru pada fasilitas minyak dan gas di Nigeria telah menyebabkan kekurangan, membawa turun produksi minyak negara Afrika Barat itu ke serendah 1,4 juta barel per hari.
Delta Niger Avengers, sebuah kelompok militan baru di Nigeria, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pipa minyak dan gas di wilayah kaya minyak negara itu.
Kelompok itu mengatakan serangan tersebut “sejalan dengan janji kami untuk semua perusahaan minyak internasional dan perusahaan-perusahaan minyak lokal bahwa produksi minyak Nigeria akan menjadi nol.” Para militan baru-baru ini menolak pertemuan yang diadakan oleh pemerintah federal di Abuja, mengatakan mereka bersiap-siap untuk melakukan serangan yang akan “mengejutkan seluruh dunia.” Operasi kelompok ini telah menjadi lebih berani dalam beberapa pekan terakhir, karena terus melumpuhkan produksi minyak Nigeria dengan harapan mencapai tujuannya mendirikan negara berdaulat bagi masyarakat Niger Delta.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka