Jakarta, aktual.com – Penjabat (Pj.) Gubernur Papua Barat, Mohammad Abud Musa’ad, dituding sengaja menunda pelantikan puluhan pejabat eselon II, III, dan IV di lingkungan pemerintah provinsi (Pemprov). Dugaan ini dinyatakan Pengamat politik Papua Ortisan Kambu yang mengungkap puluhan pejabat tersebut telah memenuhi syarat namun belum juga mendapatkan jadwal pelantikan.
“Ini kan provinsi baru, beliau waktu itu hanya melantik beberapa anggota saja. Lainnya masih dalam proper test. Semua orang yang memenuhi syarat telah ikut. Nama-nama sudah keluar untuk eselon II, III, dan IV. Seharusnya jika sudah keluar, seminggu setelahnya harus sudah dilantik,” katanya saat dihubungi awak media, Kamis (23/5) sore.
Menurut Kambu, penundaan ini disengaja oleh pihak Pj. Gubernur Mohammad Abud Musa’ad karena diduga akan mempengaruhi penyerapaan anggaran.
“Tapi, saya pikir ini ada unsur kesengajaan untuk menunda pengangkatan. Sebenarnya beliau ini sudah tahu, jika eselon II sampai IV tidak dilantik akan mempengaruhi penyerapan anggaran, berpengaruh juga pada pelayanan masyarakat. Bagaimana masyarakat mendapat pelayanan baik, kalau eselon III dan IV tidak dilantik. Padahal mereka merupakan yang memegang program langsung kepada masyarakat,” jelas dia.
Kambu juga menyoroti jarangnya kehadiran Musa’ad di Papua Barat. Bahkan, ungkapnya, Musa’ad hanya beberapa kali saja hadir di kantornya. Ia lebih sering melakukan perjalanan ke luar daerah, dan bahkan ke luar negeri.
“Beliau ini jarang di Papua, beliau lebih sering di Jakarta. Bahkan bisa satu bulan di Jakarta dan hanya satu minggu di Papua. Beliau lebih sering melakukan kerja-kerja ke luar negeri. Sekda yang baru dilantik, sudah ada di Amerika dan Eropa (bahkan sudah dua minggu ini). Seharusnya lantik dulu staf-staf yang di bawah agar program-program dapat berjalan,” katanya.
Kambu pun menyoroti perilaku Pj. Gubernur yang menurutnya tidak fokus dalam menjalankan tugas sebagai kepala daerah. Dirinya menuding Pj. Gubernur Musa’ad hanya bisa plesir kesana-kemari.
“Pak Gubernur tidak pernah ada di kantor, dia tidak mau berkantor di Gubernur. Untuk apa beliau jadi Pj kalau begitu. Beliau ini hanya jalan-jalan saja. Ini pemerintahan kerjaannya hanya jalan-jalan. Awalnya saya mendukung beliau, tapi sekarang tidak,” katanya.
Dengan semakin dekatnya pemilihan kepala daerah (Pilkada), Kambu khawatir dengan dampak penundaan pelantikan ini terhadap anggaran.
“Kita sebentar lagi sudah masuk Pilkada, bagaimana nanti penyerapan anggarannya? Jangan-jangan nanti alasannya uang anggaran sudah habis. Maksud kami, pelayanan masyarakat harus segera dijalankan, sementara Pilkada sudah ada lembaga yang mengurus pemilu,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya pelantikan pejabat eselon untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Papua.
“Masyarakat berharap pada pembelanjaan pemerintah, yang nanti hal itu bisa berputar di masyarakat. Ada pertumbuhan ekonomi. Bagaimana kita berharap Papua bangkit dan tumbuh,” ujarnya.
Kambu meminta kepada Pj. Gubernur untuk segera melantik pejabat eselon II, III, dan IV secara serentak dan tidak ditunda-tunda lagi.
“Harus segera lantik eselon II, III, dan IV dalam satu tahap. Jangan tunggu bulan ini khusus eselon II, bulan ini III dan seterusnya. Kalau memang tidak ingin dilantik, lebih baik nggak usah dilantik. Pilkada sebentar lagi, untuk apa kalau sudah ada Pilkada tapi tidak dilantik,” tutur dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain