Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, memberikan sambutan saat acara penyerahan mandat politik PKB di kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (5/1). Mandat politik PKB diserahkan kepada Lukman Edy-Asri di Pilgub Riau, Arinal Djunaidi-Chusnunia di Pilgub Lampung, Saifulah Yusuf di Pilgub Jatim, I Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha di Pilgub Bali, Marianus Sae'Emelia Julia Nomleni di Pilgub NTT, Moh Suhaili-Muh Amin di Pilgub NTB, Nurdin Halid-Abd Aziz Qahhar Mudzakkar di Sumsel, Murad Ismail-Barnabas Omo di Maluku, Burhan Abdurahman-Ishak Jamaluddin di Maluku Utara dan Lukas Enembe-Klemen Tinal di Papua. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPP PKB Faisol Riza mengatakan selama tiga hari terakhir, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menerima banyak kiai dari berbagai daerah, salah satunya meminta memperjuangkan enam pos kementerian.

“Para kiai menyampaikan pesan agar Cak Imin memperjuangkan enam posisi kementerian yang dipandang bisa berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, memelihara toleransi dan keragaman Indonesia dan berkontribusi pada ekonomi nasional,” kata Faisol dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (17/10).

Dia menjelaskan posisi-posisi kementerian itu adalah kementerian pertanian, kementerian perdagangan, kementerian sosial, kementerian pariwisata, kementerian komunikasi dan informatika, dan kementerian agama.

Menurut dia, enam posisi kementerian itu menjadi harapan para kiai untuk melihat PKB bekerja lebih giat membantu pemerintahan yang akan datang.

“Para kiai juga mendoakan semoga kader-kader PKB yang diberi amanah pada posisi tersebut dapat bekerja dengan baik memenuhi harapan presiden dan masyarakat, bekerja total dan bekerja ikhlas tanpa pamrih,” ujarnya.

Dia menjelaskan dalam tiga hari terakhir, Cak Imin menerima banyak kiai dari berbagai daerah yang menyampaikan dua hal yaitu mendoakan semoga proses pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih berjalan aman, lancar dan berkah, dan berpesan tentang kabinet baru yang akan dibentuk.

Menurut dia, para kiai menilai Indonesia menjadi kiblat umat Islam yang santun dalam bersikap dan moderat dalam berpikir harus selalu dijaga dan pilar Bhinneka Tunggal Ika harus dikokohkan.

“Berbagai peristiwa sosial politik dalam dua bulan terakhir menjadi ujian yang menyadarkan kita betapa mahalnya persatuan dan persaudaraan. Mereka yang berbeda harus dirangkul, diajak membangun Indonesia, para kiai mendoakan Indonesia terus selamat, aman dan sejahtera,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan