Ledia Hanifah (ist)

Bandung, Aktual.com – Anggota Komisi VIII DPR RI Ledia Hanifa Amaliah menyatakan empat pilar kebangsaan harus dibangun dan terus disosialisasikan bersama-sama oleh semua pihak agar tercipta negara yang kuat dan bersatu meskipun berbeda-beda suku, agama dan ras/golongan.

“Empat pilar kebangsaan itu yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Jadi tidak bisa seseorang mengklaim paling pancasilais sementara yang lain tidak atau mengaku paling konstitusional sementara yang lain tidak. Membangun bangsa ini harus bersama-sama, tidak bisa hanya dengan satu elemen saja. Memahami empat pilar kebangsaan itu harus secara bersama-sama,” kata Ledia Hanifa Amalia, di sela-sela Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, di Bandung, Minggu (11/6).

Menurut dia partai politik yang dinaunginya yakni PKS menjadi salah satu partai politik yang pertama kali mempelopori sosialisasi empat pilar kebangsaan kepada masyarakat.

“Untuk diketahui bahwa yang pertama kali menggagas sosialisasi konstitusi ini (empat pilar kebangsaan) adalah Pak Hidayat Nur Wahid saat beliau menjabat sebagai Ketua MPR RI tahun 2004 hingga 2009,” kata dia.

“Jadi kalau ada orang yang meragukan PKS tentang kehidupan berbangsa dan bernegara maka orang itu perlu diberikan catatan karena justru yang mendorong pertama kali sosialisasi empat pilar kebangsaan ini adalah PKS,” lanjut Ledia.

Lebih lanjut ia mengatakan sosialisasi empat pilar kebangsaan akam lebih efektif apabila semua pihak urun rembug secara massif melakukan sosialisasi terutama anggota MPR RI dan mendapatkan dukungan penuh rakyat.

Selain itu, lanjut dia metode sosialiasi juga harus lebih kreatif dan dapat melibatkan berbagai elemen masyarakat dan tokoh-tokoh yang berpengaruh.

“Menurut saya rasa yang paling efektif melakukan sosialiasi empat pilar kebangsaan ini salah satunya adalah kalangan eksekutif,” kata dia.

Sementara itu, Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS Abdul Hadi Wijaya menambahkan empat pilar kebangsaan sangat sejalan dengan nilai-nilai agama.

“Islam dengan Kebhinekaan sangat sejalan. Islam itu tidak ada tubrukan dengan Pancasila dan bagi kami sebagai partai dakwah bahwa Kebhinnekaan itu sangat dihargai,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan