
Jakarta, aktual.com – Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta, KH. Samsul Ma’arif menyatakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memiliki sejumlah persamaan dengan Nahdlatul Ulama (NU). Salah satunya terkait perayaan maulid nabi yang digelar PKS di kantor DPP PKS, Minggu (4/12) kemarin. Menurutnya, perayaan maulid yang digelar PKS tersebut bisa menyatukan perbedaan dan perpecahan.
Kyai Samsul pun menegaskan PKS sudah melakukan amaliyah warga NU. Dirinya menyebut banyak aktivitas PKS yang sudah melibatkan warga NU.
“Saya sering mendengar banyak warga NU yang dilibatkan. Tidak hanya sekedar maulidan tetapi juga kegiatan baca kitab kuning di acara PKS. Banyak ustadz-ustadz NU diminta untuk membaca karangan Hadratus Syekh Hasyim Ashari, terutama yang terkait dengan kitab Risalah Ahli Sunnah Wal Jamaah. Jadi, Insya Allah semakin banyak persamaan antara NU dengan PKS,” ungkapnya saat memberikan ceramah dalam acara tersebut.
Lebih jauh, Kyai Samsul pun berharap PKS dapat memperbanyak kegiatan serupa. Misalnya dengan menggelar doa bersama untuk arwah para pendiri bangsa dan juga ulama yang telah menjaga umat Islam dan negara.
“Kalau itu bisa dilakukan bersama, apa yang menjadi spirit kita semua terutama ide-ide besar gagasan-gagasan besar PKS tentang menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, bisa terealisasikan. Tadi Presiden PKS Ahmad Syaikhu sudah menyampaikan dengan mengutip firman untuk tidak berpecah belah. Itulah ayat yang sangat favorit bagi Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari,” sambung dia.
Kyai Samsul pun mengapresiasi gerakan PKS yang turut menghidupkan tradisi keilmuan warga NU, dengan menggelar lomba baca Kitab Kuning yang melibatkan tokoh-tokoh NU.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson