Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi nasional pada Juni 2017 sebesar 0,69 persen disebabkan oleh kenaikan tarif listrik, tarif angkutan udara dan angkutan antarkota. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Anggota DPR RI Komisi VII Rofi’ Munawar menegaskan bahwa kenaikan tarif listrik telah terbukti menurunkan daya beli masyarakat. Dia pun kecewa karena pemerintah belum memuaskan dalam mengevaluasi kebijakan penarikan subsidi listrik 900 VA.

“PLN bersikeras menarik subsidi bagi konsumen bawah dan menegah di golongan tarif tertentu. Tentu saja ini berakibat terhadap daya beli masyarakat yang semakin melemah. Perlu terobosan yang serius untuk memperhatikan pelemahan ini di sektor kelistrikan,” kata Rofi’ Munawar dalam keterangan pers, Sabtu (5/8).

Legislator asal Jawa Timur ini menambahkan, selama ini mind set pemerintah dan PLN menganggap bawah subsidi adalah sebagai beban negara semata, bukan bentuk formula insentif dan kebijakan protektif terhadap rakyat.

Padahal dengan pencabutan subsidi listrik membawa dampak buruk pada perekonomian. Terbukti Bank Indonesia atau BI belum lama ini (3/8) membeberkan penyebab turunnya daya beli masyakat pada kuartal II-2017, salah satu karena adanya penyesuaian tarif listrik.

“Subsidi listrik merupakan kebijakan penting agar masyarakat mendapatkan akses energi yang memadai. Pemerintah selama ini berlebihan memandang setiap prilaku oknum konsumen listrik dengan mengambil jalan pintas dengan menarik subsidi.”

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Wisnu