Anggota Komisi I DPR ini melanjutkan, yang fasih bahkan hafal sejumlah Kitab Kuning ini menjelaskan terperinci tujuan diadakannya lomba ini: Pertama, katanya untuk menumbuhkan kecintaan kepada ulama, kyai, habaib karena mereka berjasa dalam menerangi jalan umat untuk memahami ajaran Islam. Inilah peran ulama sebagai Warosatul Ambiya atau pewaris para Nabi.

Kemudian yang kedua, lanjut dia, untuk mendorong generasi muda Indonesia agar cinta dan mempelajari bahasa Arab karena bahasa Arab adalah bahasa al-Qur’an dan bahasa khasanah keilmuwan/intelektual Islam yang orisinal. Dengan demikian, lomba ini sekalugus mendorong intelektualitas di kalangan generasi bangsa.

Ketiga, dan ini yang terpenting, lomba ini sebagai ikhtiar untuk semakin mengokohkan aqidah ahlus sunnah wal jamaah. “Lomba ini wujud nyata, PKS sejak didirikan beraqidah ahlus sunah wal jamaah dan tidak berubah sampai kapanpun bahkan semakin mengokohkannya dalam kehidupan umat Islam di Indonesia,” katanya.

Jazuli pun mengajak dan berharap kepada generasi muda, termasuk kader dan simpatisan PKS untuk mencintai ulama dengan menghidupkan karya-karya klasik mereka. Hari Santri yang sudah ditetapkan sebagai Hari Nasional hendaknya dijadikan momentum untuk kebangkitan umat di Indonesia.

Fraksi PKS, kata dia, berkomitmen dan berikhtiar untuk selalu menjadi yang terdepan dalam khidmat kepada rakyat, bangsa dan negara. Terlebih, garis perjuangan Fraksi PKS tegas dalam memperjuangan kebijakan yang pro-rakyat, pro-ummat dan pro pengokohan nasionalisme Indonesia.