Petani memilah gabah hasil panen di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Selasa(14/11/2017). Sebagai upaya mengantisipasi paceklik, Kementerian Pertanian menargetkan panen padi pada musim ketiga yakni mulai Oktober hingga Desember 2017 mencapai 1 juta ha per bulan dengan beras yang dihasilkan mencapai 3 juta ton per bulan. AKTUAL/Munzir

Jakarta, AKtual.com – Ketua Bidang Ekonomi Keuangan, Industri, Teknologi, dan Lingkungan Hidup (Ekuintek) DPP PKS Memed Sosiawan mengatakan bahwa pemerintah perlu menyerap semua gabah dan beras yang diproduksi petani di berbagai daerah untuk mengurangi psikologis petani sebagai dampak dari kebijakan impor beras baru-baru ini.

“Pemerintah harus punya komitmen untuk menyerap semua gabah dan beras petani di tingkat harga yang menguntungkan bagi petani,” katanya, Senin (19/2).

Menurut Memed Sosiawan, pemerintah perlu mengindahkan kekhawatiran petani terhadap dampak psikologis harga yang ditimbulkan dari kebijakan impor beras.

Untuk itu, ujar dia, pemerintah seharusnya mencari cara yang lebih elegan dengan menunjukkan keberpihakan kepada petani.

“Berapa pun tingkat harga gabah petani dalam negeri selama persediaan dan barangnya tersedia, pemerintah wajib untuk membelinya, kebijakan ini sebagai bentuk memuliakan para petani,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid