Dia menilai gagasan memisahkan agama dan politik secara ekstrem justru kontraproduktif dan tidak sejalan dengan semangat kebangsaan.

“Jangan sampai pemisahan tersebut mengarah pada paham sekularisme, padahal kita bukan negara sekuler. Meski kita juga bukan negara agama, dalam arti hanya ada satu agama negara,” katanya.

Namun dia menilai sejalan dengan dasar negara dan konstitusi, Indonesia adalah negara religius, yang mengamalkan nilai-nilai luhur ajaran agama dalam berbagai sendi kebangsaan termasuk dalam politik.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid