Jakarta, Aktual.co — Kepler, teleskop ruang angkasa NASA telah menemukan delapan planet asing di ‘Zona Goldilocks’ yang mengorbit diantara bintang pada jarak yang dekat, kemungkinan memiliki unsur air, dan kehidupan.
Dua Planet yang baru ditemukan, dijuluki ‘Kepler-438b’ dan ‘Kepler-442b’, (disebut Exoplanets, red) paling mirip Bumi, yang pernah ditemukan ilmuwan. Kedua planet tersebut mengorbit sekitar bintang ‘Red Dwarf’, sedikit lebih dingin dan lebih kecil dari Matahari kita.
“Kita tidak tahu pasti apakah salah satu Planet dalam riset kami benar-benar layak huni,” kata Dr. David Kipping, Astronom dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CFA) dan salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penemuan tersebut, dalam sebuah pernyataan tertulisnya.
“Yang bisa kita katakan adalah itu menjadi kandidat kuat penelitian kami.”
Planet-planet terbaru dalam serangkaian orbit Exoplanets berhasil ditemukan oleh Kepler. Sejak diluncurkan tahun 2009 lalu, pesawat ruang angkasa khusus meneliti Planet itu – telah menjelajah dan sukses menemukan 1.004 Planet, serta menginformasi bersamaan dengan 4.175 kandidat Planet.
‘Kepler-438b’ terletak 70 tahun cahaya dari Bumi dan mengorbit di sekitar bintang setiap 35 hari. Astronom CFA mengatakan diameter ‘Kepler-438b’ adalah 12 persen lebih besar dari Bumi.
Peneliti memperkirakan ‘Kepler-438b’ memiliki kesempatan 70 persen menjadi bebatuan (bukan gas) seperti Planet sebenarnya. Dan, ilmuwan mempercayai sekitar 40 persen lebih ringan dari Bumi. ‘Kepler-438b’ berada di zona Goldilocks adalah sekitar 70 persen.
‘Kepler-442b’ berada pada jarak 1.100 tahun cahaya, kira-kira sepertiga lebih besar dari Bumi dan memiliki tahun sekitar 112 hari. Para Astronom memperkirakan Planet tersebut mendapat sekitar dua pertiga cahaya sebanyak Bumi dan memiliki kesempatan 60 persen menjadi bebatuan. Kemungkinan untuk zona layak huni makhluk hidup sekitar 97 persen.
“Setiap hasil dari Planet dari investigasi serta pengamatan Kepler membawa data serta misi bersejarah membawa kita selangkah lebih dekat untuk menjawab pertanyaan apakah kita hanya sendirian di Alam Semesta ini?,” papar John Grunsfeld, Administrator Asosiasi Direktorat Misi Ilmiah NASA, di Washington, Amerika Serikat, mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulisnya, yang dikeluarkan oleh NASA.
Temuan tersebut diumumkan pada tanggal 6 Januari lalu di kota Seattle dalam pertemuan American Astronomical Society. Sebuah makalah yang menjelaskan penemuan itu telah diterima untuk dipublikasikan secara umum dalam The Astrophysical Journal.
Artikel ini ditulis oleh: