Jakarta, Aktual.com – Keluarga besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) melawat ke Turki untuk menyambangi Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (5/7) lalu, setelah itu Jokowi terbang ke Hamburg, Jerman untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Namun yang dipertanyakan publik adalah keikutsertan anak, menantu, dan cucu Jokowi justru menggunakan dana APBN. Kendati pihak Istana mengelak, namun yang sangat jelas terlihat adalah keberangkatan mereka menggunakan pesawat Kepresidenan. Itu berarti sama saja menggunakan dana APBN.
“Iya jelas mereka menggunakan pesawat Kepersidenan. Jadi sangat jelas dananya dari mana. Tidak mungkin pesawat Kepresidenan disewa orang lain,” kecam Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi kepada Aktual.com, Minggu (9/7).
Menurutnya, pihak Istana Kepresidenan membantah menggunakan dana APBN. Katanya, bahwa biaya perjalanan keluarga Presiden Jokowi ke Turki dan Jerman tidak menggunakan anggaran negara. Seluruh biaya ditanggung oleh Jokowi sendiri.
“Pernyataan ini bisa menyakinkan publik bila Presiden Jokowi bersama keluarga itu berangkatnya mempergunakan pesawat komersil, misal pesawat Garuda atau pakai maskapai penerbangan lain,” cetus dia.
Akan tetapi, kata dia, yang terjadi, presiden dan keluarga mempergunakan pesawat Kepersidenan, tentu publik akan bertanya. “Kalau katanya pakai dana pribadi, berarti pesawat Kepersidenan itu bisa “dirental” atau disewa untuk kepentingan pribadi dong,” kritiknya.
Makanya, menurut dia, keberangkatan keluarga Jokowi mengiringi presiden benar-benar menyayat hati publik. Karena kondisi APBN sendiri nyaris jebol, karena target defisitnya dinaikkan.
Ditambah lagi, kata Uchok, 17 hari yang lalu, atau tanggal 22 Juni 2017, Jokowi sudah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian atau Lembaga sebesar Rp16 triliun.
“Tapi kok sekarang, Presiden Jokowi malah menghaambur-hamburkan uang APBN memboyong keluarga naik pesawat Kepersidenan,” pungkas dia.
Laporan Buthomi
Artikel ini ditulis oleh: