“Untuk perizinan dari semua instansi seperti Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kominfo, Balai Tamain Nasional, Gubernur Jatim sudah. Untuk Jawa Timur sudah beres,” ujarnya.

Di sisi lain, Manager Unit Pelaksanaan Proyek (UPP) Jaringan II Jawa Bagian Timur dan Bali (JBTB) PT PTLN, Indrayoga Suharto menjelaskan, nantinya tower akan melintasi Selat Bali sejauh 2,68 kilometer.

“Jadi nanti towernya di Pulau Jawa itu di Watu Dodol, Banyuwangi seluas 376 meter. Total tower dari sisi Jawa sampai Bali sebanyak 514 tower,” ujarnya.

Ia melanjutkan, Bali Crossing akan mengaliri listrik untuk kebutuhan Bali selama 10 hingga 15 tahun ke depan. proyek yang akan menghasilkan tambahan pasokan listrik bagi Bali sebanyak 2.800 MW itu seharusnya sudah mulai berjalan dan diharapkan selesai pada tahun depan.

“Sebenarnya tahun 2019 sudah harus jalan dan beroperasi. Tapi karena ada beberapa kendala maka proses pembangunannya baru selesai tahun 2021. Proyek ini menghabiskan dana sekitar US$420 juta atau sekitar Rp5-6 triliun,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid