Jakarta, Aktual.com – Analis Kebijakan Publik, Abdurachim Kresno menuturkan kalau proyek reklamasi pantai utara Jakarta, khususnya pulau G dilanjutkan kontruksinya, maka PT PLN (Persero) akan mengalami kerugian mencapai Rp 3 miliar per hari.
Dia menjelaskan potensi kerugian ini dari penyempitan zona sirkulasi air pendingin untuk kebutuhan PLTGU Muara Karang, sehingga akan ada peningkatan suhu air pendingin.
“Kalau reklamasi pulau G dilanjutkan maka akan menimbulkan kerugian negara ( PLN ) Rp 3 Miliar per hari atau lebih dari Rp 1 triliun per tahun,” katanya kepada Aktual.com, Minggu (22/10)
Tidak hanya itu, selain PLTGU Muara Karang, terdapat juga dua pembangkit listrik lainnya yaitu PLTGU Priok dan PLTGU Muara Tawar yang terancam atas keberadaan reklamasi.
Ketiga pembangkit tersebut memasok sekitar 53 persen dari kebutuhan listrik di Jakarta dan sekitarnya. Bahkan,pembangkit tersebut di antaranya untuk memenuhi kebutuhan listrik kawasan penting seperti Istana Negara, Bandara Soekarno-Hatta,Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan kawasan bisnis Sudirman hingga Menteng.
Sekedar mengingatkan, pada tahun 2012 PLN pernah menyampaikan potensi kerugian tersebut. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PLN Satri Falanu kala itu mengatakan, reklamasi pantai utara Jakarta akan mengubah infrastruktur outlet sistem air pendingin PLTGU Muara Karang.
“Hal ini menyebabkan meningkatnya suhu air di intake canal pembangkit dari kondisi awal 29 derajat Celsius menjadi 31,1 derajat Celsius,” kata dia.
Laporan: Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby