Mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar saat memberikan materi diskusi di Jakarta, Kamis (8/9/2016). Diskusi yang laksanakan oleh salah satu relawan Jokowi mengambil tema " Membangun Kedaulatan Energi.

Jakarta, Aktual.com – Pengembangan lapangan gas bumi Jambaran Tiung Biru (JTB) mencapai kesepakatan harga jual ke PLN Wilayah Gresik sebesar USD7,6 per MMBTU flat selama kontrak. Proyek dengan nilai investasi sebesar USS1,55 miliar tersebut dapat segera dieksekusi.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar pada acara Penandatanganan HoA tersebut mengatakan ketercapai harga tersebut terwujud karena kedua belah pihak yakni PLN dan KKKS sama-sama melunak setelah mengalami kebuntuan panjang dalam kesepakatan harga.

“Tahun 2017 ini secara marathon kita kawal betul agar proyek Jambaran Tiung Biru bisa segera dieksekusi. Beberapa keputusan penting telah kita putuskan diantaranya Relokasi gas JTB ke Pertamina, Penetapan harga gas JTB ke PLN Wilayah Gresik, Perubahan split kontrak bagi hasil Pertamina EP Cepu proyek JTB, dan alih kelola lapangan dari Exxon oleh Pertamina EP Cepu. Bahkan kami juga melakukan efisiensi capex atau biaya investasi dari USD 2,1 miliar menjadi USD 1,5 miliar. Ini capaian besar,” ungkap Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar di Jakarta, Selasa (8/8).

Adapun diantara proses kesepakatan ini tercapai yakni pada 11 Januari 2017 Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengeluarkan surat Surat Menteri ESDM Nomor 538/13/MEM.M/2017 untuk merelokasi gas ke JTB.

Kemudian pada 1 Agustus terjadi penetapan harga gas JTB ke PLN Wilayah Gresik sebesar USD 7,6 per MMBTU flat sepanjang kontrak, melalui Surat Menteri ESDM Nomor 5939/12/MEM.M/2017. Kemudian diketahui surat itu juga merubah split kontrak bagi hasil Pertamina EP Cepu proyek JTB.

Selanjutnya terjadi alih kelola lapangan dari Exxon Cepu oleh Pertamina EP Cepu sehingga Pertamina menguasai 90 persen Participating Interest dan 10 persen selebihnya akan dikuasai Daerah.

Sebagaimana diketahui bahwa lapangan Jambaran Tiung Biru dengan investasi sekitar USD 1,5 miliar akan memproduksikan gas sebesar 330 MMSCFD dengan penjualan sebesar 172 MMSCFD selama 16 tahun (plateu). Dari 172 MMSCFD pemanfaatan gas tersebut, 100 MMSCFD akan disalurkan ke PLN Wilayah Gresik dengan harga USD 7,6 per MMBTU flat selama masa kontrak, dan 72 MMSCFD untukindustri di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Gas dari lapangan Jambaran Tiung Biru nantinya juga akan terkoneksi dengan pipa Gresik-Semarang sepanjang 267 km dengan diameter 28 inch. Pipa Gresik-Semarang dengan investasi sekitar USD 515 juta direncanakan selesai pada tahun 2018.

(Reporter: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka