Jakarta, Aktual.com – Kementerian ESDM dipastikan memberi izin Kepada PT PLN (Persero) untuk melakukan impor LNG secara langsung dari produsen penghasil gas. Kebijakan ini bertujuan untuk melakukan efisiensi bahan baku Pembangkit.

Menurut Menteri ESDM Ignasius Jonan, produsen gas domestik harus bersaing harga dengan pasar internasional agar mencapai harga yang lebih fair dan tidak terkesan menyandera industri domestik.

“Dasar PLN impor gas supaya harga listrik bisa lebih kompetitif atau bisa lebih terjangkau bagi masyarkaat. itu aja sebenarnya,” kata Jonan, di Jakarta, Kamis (26/1)

Untuk diketahui, pemerintah telah mengambil kebijakan yang mengizinkan industri melakukan impor gas secara langsung.

Menurut sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung, kebijakan memberikan ruang kepada industri untuk mengimpor gas secara langsung itu diambil karena di negara-negara Timur Tengah mengalami penurunan harga gas yang luar biasa.

“Rata-rata mereka harga gasnya adalah antara 3-3,5 dolar AS per mmbtu. Sehingga, dengan transportasi dan sebagainya mudah-mudahan bisa jatuh sekitar 4,5 dolar (per mmbtu),” ujarnya dalam keterangan situs resmi Dirjen Migas Kementerian ESDM, Rabu (25/1).

Namun Seskab Pramono Anung mengingatkan pihak Industri agar tidak menggunakan perantara (middle man) dalam impor tersebut. Selain itu, tegas Seskab, supaya harga gas bisa dikontrol, maka impor hanya diperbolehkan untuk industri-industri yang memang memerlukan.

“Itu diberlakukan izin oleh pemerintah, tidak dibuka ruang untuk terciptanya perantara. Kalau ini bisa dilakukan, kami meyakini harga gas akan bisa diturunkan,” pungkas Pramono.

 

Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta